REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Netizen atau warganet saat ini dihebohkan dengan video Baim Wong memarahi seorang bapak yang meminta uang. Sebagian warganet ada yang pro dan lainnya kontra dengan tindakan yang dilakukan oleh artis Baim Wong tersebut.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi pun angkat bicara. Menurutnya, sudah sejak lama dirinya mengenal pribadi Baim Wong. Pertama kali, dia bertemu di rumah Baim Wong. Saat itu, sang Bosque terlihat rendah hati menerima kehadiran Dedi.
“Waktu itu saya pertama kali ketemu Baim Wong saat dia sedang populer banget. Tidak ada sikap sombong, dia bercerita mengenai pengalaman hidup dan ibunya. Tidak ada sedikitpun dia menyombongkan diri,” ujar Dedi, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (13/10).
Mengenai video viral Baim Wong dan seorang bapak yang meminta uang, Dedi menilai, ada dua hal yang terjadi. Pertama Baim terlihat kesal karena diikuti terus oleh sang bapak. Kedua, bapak tersebut meminta uang kepada Baim yang dimungkinkan merasa lelah hingga emosi.
“Saya sedikit menebak, tidak ada pembelaan terhadap Baim. Ini hanya sudut pandang saya bahwa yang ada di dalam hatinya Baim itu tidak begitu menyukai pada orang yang sengaja meminta, tapi dia sangat menyukai orang bekerja," paparnya.
Baca juga : Amalan Saat Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Habib Nabiel
Sehingga, kata dia, waktu itu Baim ingin memberikan pembelajaran bahwa baik lebih senang pada orang bekerja dibanding pada bapak yang meminta.
Tetapi, kata Dedi, maksud baik Baim disampaikan dengan cara yang kurang baik dan tidak tepat. Sebab, yang dihadapi adalah seorang orang tua yang memerlukan adab khusus tidak dengan emosi .
“Tidak boleh emosi harus lemah lembut pada orang tua. Dan sikap penyampaiannya dengan bahasa yang mudah dimengerti,” katanya.
Dedi yang juga memiliki kanal youtube Kang Dedi Mulyadi Channel dengan 1,94 juta subscribe juga pernah mengalami hal sama. Saat itu, dia bertemu dengan seorang bapak keliling meminta sumbangan karena mengaku stroke.
Kemudian, Dedi mendatangi rumah sang bapak dan menawarkan pekerjaan pada anaknya. Namun tawaran itu ditolak dan keluarga meminta modal untuk berjualan bubur.
Akhirnya, Dedi memberikan modal untuk anaknya berjualan dan kebutuhan makan keluarga selama satu bulan. Hal itu dilakukan agar sang bapak tidak lagi keliling meminta sumbangan.
Suatu saat, Dedi yang sedang berolahraga kembali bertemu dengan bapak tersebut sedang berkeliling kembali untuk meminta sumbangan. Ternyata, setelah ditelusuri bapak tersebut bukan stroke melainkan cacat bawaan.
Akhirnya, Dedi kembali meminta bapak tersebut berhenti berkeliling. Selain itu, dia memberikan modal beternak anak sang bapak yang paling kecil. Sementara, anaknya yang dewasa ditawari bekerja sebagai penyapu setelah pulang sekolah.
“Saya tawari pekerjaan ternyata anaknya tidak datang, kemudian modal usaha bubur tidak dilaksanakan, bapaknya masih keliling, itu yang buat saya marah. Kok keluarga ini malah senang mengeksploitasi bapaknya yang disabilitas dibanding bekerja,” kata Dedi.
Dedi pun berpesan pada Baim Wong agar kejadian serupa tak terulang dan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. “Mas baim lebih menahan diri dalam sikap yang spontanitas dalam diri. Kemudian ke depan lebih berhati-hati dalam memposting sebuah peristiwa, bisa jadi niat kita baik publik menilainya tidak baik. Karena hidup ini hanya ada dua, yang suka pasti membela yang tidak suka pasti mencerca,” katanya.