JAKARTA - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan saat ini sebanyak 160 juta suntikan vaksinasi Covid-19 sudah diberikan. Artinya, sudah lebih dari 100 juta rakyat Indonesia mendapatkan suntik pertama dan sudah lebih dari 50 juta rakyat Indonesia lengkap dua kali suntik.
"Ini memposisikan kita di posisi kelima darii seluruh negara di dunia yang sudah mendapatkan akses vaksin dari jumlah manusianya. Lima negara di dunia ini yang melebihi 100 juta orang warganya disuntik," kata Budi dalam konfrensi pers daring, Senin (11/10).
"Kami juga melihat bahwa laju suntikan ini sudah juga menembus angka 2 juta per hari pada tanggal 23 September dan 25 September yang lalu. Diharapkan ke depannya kita semakin sering menembus angka 2 juta dosis suntikan per hari, \" lanjut Budi.
Saat ini, kata Budi, jumlah vaksin yang sudah diterima Indonesia sebanyak 226 juta dosis, dengan rincian sudah didistribuskan ke daerah sebanyak 205 juta dosis, dalam perjalanan 5 juta dosis dan yng sudah disuntikan sebanyak 160 juta dosis
"Sehingga dalam waktu 2-3 hari ke depan masih akan ada stok 50 juta dosis di 34 provinsi yang harusnya cukup untuk kita kejar suntikannya, \" ujarnya.
Namun, sambungnya, masih ada beberapa dinamika persediaan dosis vaksin. Mantan Wakil Menteri BUMN itu mengatakan, Indonesia hanya mendapat jatah 20 juta dosis dari rencana 50 juta dosis vaksin Novavax.
"Terjadi dinamika dalam bentuk supply vaksin sehingga rencananya Novavax yang tadinya 50 juta akan kami terima tahun ini kemungkinan kami akan terima hanya 20 juta," kata Budi.
Sehingga, untuk menutup selisih kekurangan itu, pemerintah akan mencari dari sumber lain utamanya dosis vaksin yang bisa segera dikirim ke Inodnesia.
"Kemungkinan prioritas utamanya dari vaksin Sinovac," tegas eks Wakil Menteri BUMN itu.
Dalam keterangan berbeda, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama telah tembus 100 juta orang. Capaian ini merupakan buahdari kerja sama semua pihak, termasuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Pemerintah apresiasi seluruh pihak yang bekerja keras dalam menyukseskan program vaksinasi ini," ujarnya, Senin (11/10).
Menkominfo mengungkapkan, hingga Ahad (10/10), jumlah orang yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 telah tembus 100 juta orang. Sementara itu, 57,5 juta di antaranya telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
Vaksinasi dosis pertama terhadap 100 juta orang itu berhasil dicapai kurun waktu 10 bulan sejak penyuntikan perdana vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021. Capaian ini tentunya tak bisa dilepaskan dari peran serta seluruh bangsa Indonesia, baik dari swasta, organisasi masyarakat, komunitas, dan seluruh lapisan masyarakat.
“Mulai dari mendatangkan vaksin ke Indonesia, distribusi vaksin, penyuntikan vaksin, hingga pengawasan proses vaksinasi melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, pemerintah sangat
mengapresiasi seluruh pihak yang bekerja keras dalam program vaksinasi. Kolaborasi dan gotong royong jadi kunci capaian ini," kata Johnny lagi.
Selain itu, Johnny memaparkan capaian positif juga terlihat dalam realisasi vaksinasi kelompok lansia yang terus meningkat. Hingga Ahad (10/10), tercatat sekitar 7 juta lansia sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, dan sekitar 4,6 juta di antaranya yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
"Meskipun terjadi peningkatan, tetap perlu dipercepat agar kelompok lansia lebih cepat
terlindungi," tegasnya.
Menkominfo menambahkan, vaksinasi dosis pertama untuk kelompok remaja juga sudah mencapai sekitar 4 juta orang. Adapun, 2,8 juta di antaranya sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau dua suntikan vaksin.
"Segera ajak anak kita yang sudah remaja untuk mendapatkan vaksin Covid-19 supaya mereka lebih terlindungi ketika menjalankan Pendidikan Tatap Muka Terbatas," ujar Mengkominfo Johnny mengingatkan.
Di sisi lain, Menkominfo memastikan pemerintah akan bekerja lebih keras lagi agar dapat mencapai 70 persen sasaran yang mendapatkan vaksin pada akhir tahun ini. Menkominfo mengajak semua orang untuk bahu membahu mencapai target tersebut.
"Pemerintah mengimbau untuk tetap disiplin memakai masker, hal ini tidak boleh dilupakan, Kita jangan lengah karena masih ada negara lain yang terjadi peningkatan kasus," katanya.