Senin 11 Oct 2021 20:48 WIB

BIN Jatim Tinjau Kelanjutan Vaksinasi di Gresik

Peninjauan ini dilakukan untuk menunjang agenda pembelajaran tatap muka di sekolah.

Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga sebelum disuntik vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga sebelum disuntik vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Timur melakukan peninjauan kelanjutan vaksinasi di Kabupaten Gresik, setelah pada September 2021 melakukan vaksinasi dosis pertama di wilayah yang sama. Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Timur, Marsma TNI Rudy Iskandar di Gresik, Senin (11/10) mengatakan, peninjauan ini dilakukan untuk menunjang agenda pertemuan tatap muka (PTM) sekolah yang telah dilaksanakan, setelah sebelumnya juga dilakukan agenda vaksinasi dosis pertama.

"Kami melakukan peninjauan ini dalam rangka menunjang agenda PTM di sekolah sesuai harapan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Rudy kepada wartawan.

Baca Juga

Ia menjelaskan, peninjauan dilakukan untuk pelajar di tiga sekolah Kabupaten Gresik dengan dosis 5.000 vaksin jenis Sinovac. Masing-masing pelajar di SMAN 1 Cerme sebanyak 1.250 dosis, kemudian 1.250 dosis untuk pelajar SMP, SMA dan SMK di YPI Darussalam Cerme, serta sebanyak 2.500 dosis untuk siswa di MAN 1 Gresik di Kecamatan Bungah. "Peninjauan ini kami lakukan untuk mengetahui sejauh mana efek yang diberikan dalam menunjang pelaksanaan PTM di sekolah," katanya.

Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut BIN bekerja sama dengan Pemprov Jatim, Pemkab Gresik, TNI-Polri di Jawa Timur. "Sasaran kami adalah siswa berusia di atas 12 tahun hingga 17 tahun yang belum divaksin," tutur Rudy.

Plt Kepala SMAN 1 Cerme, Ainur Rofiq mengatakan, dari total sebanyak 1.291 siswa dan 92 guru serta karyawan yang ada di tempatnya, secara keseluruhan sudah melaksanakan vaksinasi. "Sebagian besar, melaksanakan vaksinasi di sekolah dalam kegiatan yang diinisiasi oleh BIN. Ada juga yang di luar, seperti guru dan staf pengajar. Sementara siswa sebagian besar ya vaksinasi di sini," kata Ainur.

Sementara terkait PTM, Ainur mengatakan, SMAN 1 Cerme tetap melaksanakan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan setempat. "Metode PTM dilakukan terbatas 50 persen, mengacu dari nomor absen siswa dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan. Dan alhamdulillah, sampai saat ini belum ada temuan kasus Covid-19, apalagi klaster di sekolah setempat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement