Rabu 06 Oct 2021 12:41 WIB

Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Surabaya

Sekitar 450 personel gabungan yang diterjunkan untuk mengamankan lokasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Polisi dan BNNP melakukan penggerebekan ke lokasi judi dan narkoba. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Polisi dan BNNP melakukan penggerebekan ke lokasi judi dan narkoba. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ditresnarkoba Polda Jatim dibantu Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Polrestabes Surabaya, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan penggrebekan di Kampung Narkoba, Jalan Kunti, Kecamatan Sidotopo, Surabaya pada Rabu (6/10) dini hari. Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim AKBP Syamsul Makali mengungkapkan, ada sekitar 450 personel gabungan yang diterjunkan untuk mengamankan lokasi.

Setibanya di kampung narkoba, petugas langsung melakukan penyisiran di tempat-tempat yang diduga kerap digunakan pesta shabu. Tempat tersebut merupakan bedeng-bedeng kecil yang terbuat dari kayu beratapkan terpal. 

Akses menuju lokasi merupakan gang sempit yang beliku. Di tempat tersebut, juga telah terpasang alarm pemadam, yang berfungsi memberi peringatan ketika ada petugas kepolisian datang ke lokasi. 

"Kalau ada petugas datang mau masuk pencet alarm. Tujuannya apa, supaya pengedar dan bandar bisa lari kabur, sehingga tidak sampai tertangkap. Jadi, memang sudah saling mendukung untuk kejahatan narkoba," kata Syamsul.

 

Syamsul mengungkapkan, dari tempat tersebut, petugas menemukan barang bukti berupa empat poket (sabu). Kata dia, dalam penggerebekan kali ini pihaknya memburu tiga target operasi (TO). Namun dari tiga target yang ditetapkan, pihaknya hanya mampu menangkap satu orang.

"Giat malam ini, pertama penindakan, ada 3 TO, yang kami targetkan, di wilayah Kunti, Sidotopo. Namun hanya dapat 1 TO atas nama MS. Yang 2, tidak ada ditempat," ujarnya.

Syamsul melanjutkan, pihaknya juga melakukan penindakan terhadap orang yang sedari malam sampai pagi berada di jalan tersebut, atau orang yang diduga menggunakan narkoba untuk dilakukan tes urine. Syamsul mengungkapkan, pihaknya harus menerjunkan pasukan dalam jumlah besar. Itu tak lain karena lokasi tersebut merupakan kawasan padat penduduk.

"Karena memang di sini padat penduduk, dan banyak kos-kosan kecil-kecil, dan pendatang dari mana-mana. Dan tempat ini, merupakan daerah yang rawan," kata dia. 

Terkait upaya petugas dalam menghilangkan stigma Jalan Kunti sebagai sarang narkoba, Syamsul menyatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya. Pertama, dengan rajin melakukan razia, untuk menimbulkan efek deterensi. 

Syamsul menegaskan, jika pihaknya masih menemukan adanya peredaran narkoba di area tersebut, akan kembali melakukan operasi besar-besaran. "Ke depan kemungkinan kami akan dirikan posko kampung bersih narkoba, kampung tangguh bersih narkoba," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement