REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, meminta warga DKI agar bisa menghemat penggunaan air. Menurut dia, hal itu tetap harus dilakukan walaupun Jakarta saat ini tidak kekurangan air.
"Sekalipun kita bukan di Timur Tengah, padang pasir yang sulit air, tapi tetap kita harus menjaga lingkungan kita," ujar Riza di Balai Kota DKI, Selasa (5/10) malam.
Menurut dia, hal itu perlu dipastikan guna pasokan air bersih bisa dijaga. Kendati demikian, dirinya tak menampik syarat pengendalian dan penggunaan air secara berlebih.
"Perlu ada pengendalian. Tidak ada larangan. Semuanya diatur (sesuai) kebutuhan air tanah, agar semuanya bisa terpenuhi," jelsa dia.
Bukan hanya warga DKI, pihak swasta juga dimintainya melakukan hal serupa. Menurut dia, hotel dan apartemen serta perkantoran juga diharap bisa mengatur kebutuhan air tanah, demi menjaga penurunan muka tanah ke depannya.
"Kita minta (mereka) bisa dihemat kebutuhan air bersih," tuturnya.
Guna menghindari pemanfaatan air tanah secara berlebih, dalam meminimalisasi risiko penurunan muka tanah, Wagub mengaku telah berkoordinasi dengan banyak pihak. Menurut Riza, Pemprov saat ini sudah menjalin hubungan dengan KemenPUPR untuk menghasilkan air baku di Jatiluhur dan Serpong.
"Penurunan air tanah bahwa di Jakarta ini emang di bawah permukaan laut, dan memang PAM kita ini hanya bisa mencapai 62 Persen, sisanya masyarakat masih mengambil dari pompa, jet pump, dan sebagainya," ucapnya.