REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Pemerintah Kota Banjarbaru di Provinsi Kalimantan Selatan fokus melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara bertahap setelah level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayahnya diturunkan ke level 2.
"Prioritas kami setelah PPKM turun ke level 2 adalah PTM yang dilaksanakan bertahap, terutama sekolah yang sudah memenuhi syarat, baik cakupan vaksinasi dan sarana prasarana," kata Wali Kota Banjarbaru, H M Aditya Mufti Ariffin, di Banjarbaru, Selasa (5/10).
Menurut dia, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan sudah mengecek kesiapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19. Dia mengatakan, proses belajar mengajar (di sekolah) dilakukan terbatas dan bertahap hanya pada sekolah-sekolah memenuhi syarat kemudian dievaluasi. "Jika muncul klaster baru maka dievaluasi, jika tidak bisa diperluas," kata dia.
Aditya mengatakan, pemerintah kota berupaya mencegah munculnya klaster penularan Covid-19 selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Dia menjelaskan pula bahwa pemerintah sudah menerbitkan peraturan mengenai pelaksanaan PPKM level 2 di Kota Banjarbaru mulai dari 5 sampai 18 Oktober 2021. Selama pelaksanaan PPKM level 2, pemerintah kota berusaha mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19 dengan menggencarkan pelayanan vaksinasi.
"Stok vaksin cukup banyak sehingga kami menggencarkan vaksinasi bagi pelajar, siswa, maupun masyarakat sehingga makin banyak yang divaksin dan diharapkan bisa mencapai target 70 persen hingga akhir tahun," jelasnya.