Senin 04 Oct 2021 21:15 WIB

Geopark Meratus Diusulkan ke UNESCO

Geopark Meratus saat ini sudah mendapatkan status sebagai Geopark Nasional

Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Kalimantan Selatan memaparkan langkah dan tahapan pemgusulan Geopark Meratus menjadi UNESCO Global Geopark, pada acara Workshop dan Wibinar Pengembangan Ecotourism Berbasis Konservasi Alam, di Banjarbaru, Senin (4/10)
Foto: Pemprov Kalsel
Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Kalimantan Selatan memaparkan langkah dan tahapan pemgusulan Geopark Meratus menjadi UNESCO Global Geopark, pada acara Workshop dan Wibinar Pengembangan Ecotourism Berbasis Konservasi Alam, di Banjarbaru, Senin (4/10)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mengusulkan 34 geosite ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun depan. Dari 34 ada 5 skala prioritas geosite yang sudah dan akan dilakukan perbaikan dan penambahan fasillitas diantaranya berada di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar berharap Geopark Meratus dapat naik statusnya menjadi UNESCO Global Geopark (UGG). "Geopark Meratus saat ini sudah mendapatkan status sebagai Geopark Nasional pada tahun 2018, kita berharap dapat naik statusnya menjadi UNESCO Global Geopark (UGG)," katanya pada workshop dan webinar pengembangan ecotourism berbasis konservasi alam, di Banjarbaru, Senin (4/10) sore, dalam siaran persnya.

Baca Juga

Berbagai langkah sudah dilakukan untuk mencapai target menjadi UGG, di antaranya dengan perbaikan fasilitas geosite, perbaikan akses, serta sosialisasi  kelompok sadar wisata dan lainya.

Menurutnya, pengakuan Meratus sebagai UGG akan menjadi berkah bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Dengan menjadi UGG, kata dia, Meratus akan menjadi sorotan dunia. Hutan terlindungi, masyarakat mendapat manfaat ekonomi.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syarifudin mengatakan, geosite yang sudah dan akan dibenahi adalah Tahura Sultan Adam di Kabupaten Banjar, Pendulangan Intan Kota Banjarbaru, Tanjung Dewa Kabupaten Tanah Laut, Batu Besar di Kabupaten Tanah Bumbu dan Pantai Sekoyang Kotabaru.

Menurutnya, proses saat ini sudah pada tahap akhir untuk mengusulkan 34 geosite yang menjadi satu ke satuan ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Sementara itu, Kabid Air Tanah Dinas ESDM Kalsel Ali Mustopa, mengatakan, total ada 34 site warisan geologi yang disiapkan. 11 site berskala internasional sisanya nasional dalam satu kesatuan geopark meratus.

Menurutnya, warisan geologi tersebut akan dilakukan penambahan sarana pendukung secara bertahap seperti jalan, papan informasi serta yang lainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement