Senin 04 Oct 2021 20:16 WIB

Jembatan Penghubung Antar Nagari di Ampek Angkek Agam Runtuh

Akibatnya, ribuan warga yang biasa melintas harus memutar arah.

Warga melihat sisa jembatan runtuh di aliran sungai. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Warga melihat sisa jembatan runtuh di aliran sungai. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Sebuah jembatan penghubung dua nagari di Jorong Surau Lauik, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, runtuh total. Jembatan itu runtuh akibat curah hujan tinggi dan usia jembatan yang sudah ratusan tahun.

Wali Jorong Surau Lauik, Wardi Afrizal mengatakan, jembatan itu dengan panjang sekitar lima belas meter roboh pada Senin (4/10) dini hari. Akibatnya, ribuan warga yang biasa melintas harus memutar arah.

"Warga mendengar bunyi gemuruh kemudian memeriksa dan melaporkan kepada Pangka Tuo dan Pemerintahan Jorong sekitar pukul 00.30 WIB," katanya.

Menurutnya, penyebab runtuhnya jembatan yang berada di atas sungai setinggi 20 meter ini diperkirakan karena usianya yang sudah ratusan tahun dan lapuk karena curah hujan tinggi. "Faktor usia jembatan ini karena sudah tua kami fikir menjadi penyebab utama, pondasinya juga sudah tergantung dari tanah, ditambah lagi karena curah hujan deras beberapa waktu terakhir," kata dia.

Dia mengatakan, jembatan tersebut sudah ada sejak jaman penjajahan yang kemudian terus diperbaiki secara manunggal oleh masyarakat setempat. "Untuk masyarakat yang terdampak langsung, ada 200 Kepala Keluarga di sekitar Jembatan, namun kami perkirakan ada sekitar 2.000 orang yang setiap hari melintas di tempat ini," kata dia.

Wardi menjelaskan, jembatan yang biasa disebut Jembatan Gantiang di Jalan Simpang Jambak Gantiang itu, setiap harinya, umumnya dilalui warga yang berangkat sekolah dan bertani.  "Kasihan anak-anak kami, baik yang akan pergisekolah atau mengaji, mereka kini terpaksa harus memutar jalan sejauh dua kilometer, begitu juga warga yang bertani," kata dia.

Dia mengatakan, dinas terkait dari Pemerintahan Kabupaten Agam sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan menjanjikan paembangunan baru jembatan. "Kita berharap, lima belas hari ini jembatan sudah ada dan bisa digunakan kembali oleh masyarakat," kata dia.

Jembatan Gantiang ini juga menjadi akses jalan warga menuju Lapas Pemasyarakatan Bukittinggi di Biaro, Kecamatan Ampek Angkek. Saat ini, warga di Jorong Surau Lauik melakukan gotong royong dengan menutupi jembatan yang jebol serta membersihkan reruntuhan di sekitar lokasi kejadian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement