Senin 04 Oct 2021 17:59 WIB

Polisi Selidiki Perusakan Kantor Desa Bojong Koneng

Polres tetap memproses dugaan pelanggaran pidana meskipun perusakan tidak dilaporkan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus raharjo
Aparat TNI dan petugas kepolisian berjaga di sekitar pintu utama kantor DPRD Kota Jambi setelah aksi perusakan di Jambi, Rabu (7/10/2020). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Aparat TNI dan petugas kepolisian berjaga di sekitar pintu utama kantor DPRD Kota Jambi setelah aksi perusakan di Jambi, Rabu (7/10/2020). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Kantor Desa Bojong Koneng di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dirusak sejumlah orang. Perusakan diduga akibat sengkarut lahan PT Sentul City dan sejumlah pihak. Saat ini, kejadian perusakan tersebut sedang diselidiki Polres Bogor.

Camat Babakan Madang, Cecep Imam Nagarasid mengatakan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (2/10) ketika staf desa sedang libur. Dia mengaku tidak mau menduga siapa pelaku dari perusakan kantor Desa Bojong Koneng itu.

“Kita tidak mau menduga-duga siapa pelakunya. Hanya sekarang ada pidana di kepolisian. Karena itu terjadi perusakan terhadap kantor pemerintahan,” ujar Cecep melalui telepon selulernya, Senin (4/10).

Kendati demikian, Cecep mengatakan, tidak ada yang melaporkan hal tersebut ke jajaran Polres Bogor. Lantaran, pascakejadian polisi sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP), dan yang dirusak merupakan instansi pemerintahan.

“Jadi, dilaporkan atau tidak dilaporkan, ini diproses. Seandainya ada yang laporan mungkin dari pemerintah desa ya. Tapi sekali lagi laporan itu tidak menjadi indikator karena ini fasilitas umum yang dirusak oleh sekelompok orang,” ujar Cecep.

Ditambah lagi, sambung dia, kejadian ini viral di media sosial. Sehingga aparat penegak hukum mengetahui kejadian ini tanpa ada yang melaporkan, dan proses hukum tetap berjalan. Cecep pun tidak mau berpendapat mengenai dugaan siapa yang melakukan perusakan itu.

Baik yang disebut sebagai warga kontra Sentul City, dan pihak lain terkait kasus tersebut. Padahal, Cecep menuturkan, pihaknya mengaku siap jika antara kubu warga Bojong Koneng termasuk aktivis Rocky Gerung, dan PT Sentul City ingin melakukan mediasi ataupun musyawarah.

Saat ini, Kantor Desa Bojong Koneng sudah beroperasi kembali. Sebab, masih harus melayani masyarakat. “Namanya pelayanan kantor tidak boleh tutup. Pelayanan biasa, tadi saya evaluasi di kantor ada beberapa pelayanan yang dibawa oleh masyarakat di Bojong Koneng,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement