Jumat 01 Oct 2021 10:38 WIB

Semua Spanduk Tolak Nobar G30S/PKI Dicopot

Satpol PP yakin spanduk penolakan itu tidak dipasang oleh masyarakat setempat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ilham Tirta
Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat (ilustrasi).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satpol PP Kecamatan Sawah Besar, Darwis Silitonga memastikan sudah tidak ada lagi spanduk penolakan nonton bareng (nobar) film G30S/PKI di wilayahnya. Spanduk yang menolak nobar film pengkhianatan PKI itu banyak terpantau di bilangan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (30/9), kemarin.

"Udah enggak ada lagi yang naik," kata Darwis kepada awak media, Jumat(1/10).

Menurut dia, ada 10 spanduk yang dicopot di lima kelurahan. Kendati demikian, dua lainnya di Gunung Sahari sudah hilang terlebih dahulu. Sementara satu spanduk hilang saat hendak dicopot.

"Kan yang kita turunkan itu, sisa 7. Harusnya kan 8 nih, satu lagi kita cari-cari rupanya dah ada yang ngambil, ya bagus lah orang udah sadar ketertiban umum" kata dia.

Darwis menambahkan, Satpol PP hanya menertibkan spanduk itu sesuai dengan ketertiban umum (tibum). Namun, pihaknya belum yakin pihak mana yang memasang spanduk-spanduk tersebut.

Menurut Darwis, warga setempat tidak akan memasang spanduk itu mengingat pemasangannya yang ada di samping jalan dan pinggir kali. "Terus yang di Mangga Dua itu kan depan pasar kecil, terus di pinggir rel stasiun kereta Mangga Dua, terus di pagar relnya Karang Anyar, itu di Samanhudi kan warganya enggak ada semua. Makanya kita bingung ngapain ada orang masang beginian di tempat seperti itu," kata dia.

Baca juga : Pertanyaan Ahli Sejarah: Mengapa Soeharto tak Diculik PKI?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement