Kamis 30 Sep 2021 19:18 WIB

Prediksi Virolog: Gelombang Ketiga Terjadi Tahun Depan

Indonesia harus percepat laju vaksinasi antisipasi terjadinya gelombang ketiga.

Sejumlah warga berjalan di Jakarta, Jumat (24/9/2021). Satgas Penanganan COVID-19 menghimbau kepada semua pihak harus menahan diri agar Indonesia tidak menghadapi gelombang ketiga meskipun perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini sudah cukup terkendali yang ditandai dari grafik kasus yang terus melandai
Foto:

Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan potensi gelombang ketiga Covid-19 perlu dicegah dan diantisipasi. "Saya berpendapat bahwa potensinya (gelombang ketiga) ada. Namun, kita ini sebagai orang yang sudah cukup panjang perjalanannya negara, pemerintah kita, bangsa kita mengalami gelombang kedua dan betul-betul mengerikan, tidak nyaman. Saya kira kita harus berubah, kita harus berusaha bahwa potensi itu kita antisipasi sehingga tidak terjadi gelombang ketiga," ujar Erlina.

Langkah pencegahan yang harus terus diupayakan antara lain penerapan protokol kesehatan dengan disiplin, menjalani vaksinasi Covid-19 dan meningkatkan imunitas diri dengan pola hidup bersih dan sehat serta gizi seimbang. "Kalau kita masih bisa bahu-membahu antara pemerintah dan masyarakat, sama-sama ingin terbebas menghadapi pandemi ini, mestinya kita bisa mengantisipasinya," ujarnya.

Pemerintah pun terus mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam mempercepat program vaksinasi Covid-19 nasional. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, dukungan dan partisipasi publik diperlukan krena untuk memperkuat perlindungan kesehatan masyarakat agar aktivitas ekonomi dapate kembali bergulir.

Saat ini, kata Johhny ,sudah sekitar dari 90 juta orang Indonesia yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan 50 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis lengkap. Namun sayangnya, baru sekitar 6,3 juta lansia yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 4,3 juta yang mendapatkan dosis lengkap.

Begitu juga kelompok remaja (12-17 tahun) yang tercatat baru sekitar 3,8 juta yang mendapatkan dosis pertama dan sekitar 2,5 juta di antaranya telah mendapatkan dosis lengkap. "Sementara itu, saat ini tenaga pendidik, sekitar 2,5 juta telah mendapatkan dosis pertama dans ekitar 2 juta di antaranya telah mendapatkan dosis lengkap," ujarnya.

Dengan adanya ragam jenis vaksin di Indonesia, Menkominfo Johnny mengimbau masyarakat untuk tidak memilih-milih vaksin. Menkominfo memastikan, semua vaksin yang tersedia telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan POM. Oleh karenanya, vaksin aman dane berkhasiat serta akan terus diawasi oleh pemerintah.

Ia juga menegaskan, pemerintah terus mengamankan ketersediaan vaksin dan segera melakukan distribusi ke daerah. Total vaksin terdistribusi sepanjang Januari hingga 28 September 2021 telah mencapai 186,8 juta dosis vaksin. "Kita bisa keluar dari masa pandemi yang menyulitkan ini dengan segera jika kita semua segera melakukan vaksinasi dan juga disiplin memakai masker," ujar Johnny.

photo
Tips sekolah tatap muka agar tetap aman. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement