Selasa 28 Sep 2021 16:19 WIB

Indonesia Target Bebas Sampah Plastik pada 2040

Pada 2025, Indonesia menargetkan mengurangi limbah laut sebanyak 70 persen.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Nelayan beraktivitas di dekat tumpukan sampah plastik yang mencemari muara sungai di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (2/4/2020). Pemerintah setempat kesulitan menangani sampah plastik yang mencemari muara sungai tersebut karena sebagian besarnya adalah bawaan dari air laut ketika pasang.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Nelayan beraktivitas di dekat tumpukan sampah plastik yang mencemari muara sungai di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (2/4/2020). Pemerintah setempat kesulitan menangani sampah plastik yang mencemari muara sungai tersebut karena sebagian besarnya adalah bawaan dari air laut ketika pasang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pandemi Covid-19 juga menjadi ancaman bagi laut. Kini, banyak ditemukan limbah masker sekali pakai yang ditemukan di lautan. 

Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mengurangi limbah laut minimal 70 persen pada 2025 atau empat tahun lagi dari sekarang. Adapun target jangka panjang pada 2040 yakni terbebas penuh dari sampah plastik.

Baca Juga

Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP Muhammad Yusuf  menyoroti kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. 

Berdasarkan laporan International Coastal Cleanup 2018, dari total jenis sampah yang terkumpul sebesar 20.824.689, sampah puntung rokok menempati posisi pertama dengan jumlah 2.412.151.

Sementara sisanya adalah sampah pembungkus makanan dan sampah plastik berupa botol minuman, kantong keresek, sedotan plastik, wadah plastik, tutup minuman plastik dan styrofoam.

"Yang harus kita lakukan dalam menangani sampah antara lain mengurangi penggunaan produk sekali pakai (reduce), menggunakan ulang (reuse), dan mendaur ulang (recycle)," ujar Yusuf dalam webinar Creativetalk Pojok Literasi, Ahad (26/9).

Menurutnya, perlu ada perubahan dalam mindset masyarakat bahwa laut bukanlah tempat membuang sampah.

 

"Kita juga perlu mendukung dan turut serta dalam gerakan penghentian dan pencegahan produk-produk sekali pakai (refuse), dan perubahan mindset masyarakat bahwa laut bukan keranjang sampah (rethink)," kata Yusuf. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement