REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR RI, Netty Prasetiyani, menanggapi soal wacana aplikasi PeduliLindungi menjadi alat pembayaran digital. Menurutnya wacana tersebut dinilai tidak tepat di tengah banyaknya keluhan masyarakat terhadap aplikasi tersebut.
"Sebagai sebuah instrumen yang digunakan dalam penanganan pandemi, aplikasi PeduliLindungi ini masih banyak kekurangan," kata Netty kepada Republika, Senin (27/9).
Menurutnya penggunaan aplikasi PeduliLindungi selama ini juga dinilai belum optimal. Seharusnya pemerintah merespons keluhan masyarakat, memperbaiki dan melengkapi kekurangannya, dan memperketat serta menjamin keamanan data pengguna.
"Kenyataannya aplikasi PeduliLindungi dapat ‘diakali’, masih sering error, dan belum efektif menjadi alat tracking," ujar politikus PKS tersebut.
Dia memandang wacana aplikasi PeduliLindungi sebagai pembayaran digital juga dinilai tidak urgen sama sekali. Sebab pemerintah juga sudah memiliki alat pembayaran digital seperti LinkAja yang merupakan gabungan dari beberapa BUMN.
"Jika aplikasi PeduliLindungi dalam penanganan pandemi saja masih banyak kekurangan, jangan ditambah lagi ‘beban’ sebagai alat pembayaran digital," tuturnya.