REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong sumber daya manusia (SDM) Indonesia mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta riset dan inovasi. Ini karena, Indonesia tidak bisa lagi hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki saat ini.
"Masa depan dan kemajuan kita tidak boleh lagi bertumpu pada sumber daya alam, tetapi pada sumber daya manusia yang menguasai Iptek dan Rin (riset dan inovasi),” kata Wapres saat sambutan secara daring di acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, Sabtu (25/9).
Wapres mengatakan SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan riset dan inovasi (RIN) dibutuhkan untuk perkembangan kemajuan negara. Karena itu, Wapres menilai penguasaan IPTEK dan RIN merupakan suatu keniscayaan saat ini.
"Di era ndustri 4.0 saat ini, SDM Indonesia harus menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan inovatif," ujar Wapres.
Apalagi, pandemi Covid-19 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi milenial untuk lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi informasi. Termasuk menghasilkan pemikiran, konsep dan temuan serta cara-cara baru yang memberikan nilai tambah, manfaat serta maslahat lebih besar dari apa yang telah tersedia saat ini.
Menurutnya, dalam menguasai IPTEK dan RIN diperlukan upaya-upaya oleh manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Karena itu, Program prioritas pemerintah saat ini adalah pembangunan SDM yang kreatif dan adaptif serta mampu menghadapi berbagai tantangan masa depan.
Karena itu, ia mendorong UNU Blitar untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk menghasilkan generasi yang unggul dan profesional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), riset dan inovasi (RIN).
"Saya mendorong UNU Blitar untuk terus mengembangkan riset serta meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), lembaga riset, perguruan tinggi lain dan pemerintah," katanya.