REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Iwan Ariawan, mengatakan libut panjang akhir tahun punya risiko menyebabkan kasus Covid-19 kembali meningkat. Untuk itu, perlu dilakukan antisipasi kemungkinan gelombang ketiga kenaikan kasus Covid-19.
"Libur panjang yang disertai peningkatan mobilitas penduduk dan minim protokol kesehatan menjadi risiko tinggi terjadinya lonjakan kasus," katanya.
Iwan menjelaskan beberapa hal yang bisa menimbulkan gelombang ketiga Covid-19 pada Desember. Pertama, peningkatan mobilitas penduduk yang tidak disertai peningkatan protokol kesehatan. Kedua, menurunnya tracing. Ketiga, cakupan vaksinasi melambat atau rendah. Keempat, adanya varian baru yang lebih menular.
"Banyak ahli memprediksi Desesember hingga Januari, karena saat itu terjadinya peningkatan mobilitas penduduk dan kerumuman karena liburan akhir tahun," ujar Iwan.
Menurutnya masih banyak masyarakat yang kurang memhami tentang risiko penularan Covid-19. Untuk mengantisipasi ancaman gelombang ketiga Covid-19, dia menilai perlu menggunakan indikator PPKM yang sudah merupakan gabungan indikator transmisi dan kapasitas respons. Iwan pun menyarankan pemerintah agar tidak ragu untuk meningkatkan level PPKM di satu kabupaten/kota.
Menurutnya, potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 tetap ada walaupun vaksinasi sudah lebih dari 50 persen sebelum Desember. "Karena tidak ada vaksin yang efektifitasnya 100 persen dan efektifitas vaksin bisa berkurang jika ada varian baru," ujar Iwan.