REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beragam cara dilakukan untuk mendorong pertumbuhan startup lokal. Salah satunya di Kota Sukabumi yang dilakukan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi melalui Sukabumi Creative Hub (SCH) menghadirkan Beranda bersama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Senin (20/9).
Kegiatan ini digelar dengan media virtual zoom dan dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Boni Pudjianto, Plt Kepala Disporapar Kota Sukabumi Tejo Condro Nugroho, dan Ketua Komite Akselerasi dan Penataan Potensi Ekonomi Kreatif SCH Rendy Irlian Kamase.
"Perkembangan industri digital yang cukup pesat, mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat maupun daerah," ujar Ketua Komite Akselerasi dan Penataan Potensi Ekonomi Kreatif SCH Rendy Irlian Kamase. Di mana dalam Indonesia Digital Economy Summit 2020 Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan terus bekerja keras untuk memperbaiki ekosistem ekonomi digital.
Di mana pemerintah mendukung industri digital agar karya-karya anak bangsa dapat menghadirkan transformasi digital bagi bangsa Indonesia guna terwujudnya visi Indonesia Digital Nation 2025. Di antaranya Kota Sukabumi sudah mulai menunjukkan geliatnya di bidang industri digital dengan mulai lahirnya beberapa industri startup.
Akan tetapi, ekosistem startup di Kota Sukabumi belum sepenuhnya terbentuk. "Salah satu upaya nyata untuk menyiasati terkait hal tersebut dihadirkan Beranda bersama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital," tutur Rendy.
Beranda adalah sebuah ruang bertemu dan berbagi yang dikemas dalam serial diskusi publik tentang ide, cerita, atau isu terkini di berbagai subsektor industri kreatif. Sedangkan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital hadir sebagai ruang untuk ambil bagian menginisiasi perubahan dan bertujuan untuk memberikan peluang kewirausahaan berbasis teknologi digital ke seluruh penjuru nusantara.
Beranda bersama Gerakan 1000 Startup Digital ini ungkap Rendy, menghadirkan topik seputar subsektor aplikasi dan game dengan bahasan diskusi. Diantaranya outlook industri digital (subsektor aplikasi dan game) di Indonesia dan industri digital (subsektor aplikasi dan game) di Kota Sukabumi.
Kegiatan diskusi melibatkan para pelaku startup lokal Kota Sukabumi yakni Tani Bumi, Widescape, System Analytic Everything, Saling.id, Point Trash, Digipal, Create-It, Coding for Kids, dan Kaaba Experience.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, SCH melalui Beranda sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi menggelar kegiatan untuk menghadapi industri kreatif ke depannya. "Pandemi mengajarkan dan memaksa mulai beradaftasi dengan kondisi dan melalui Beranda berbenah termasuk industri kreatif," kata dia.
Informasi yang diperolehnya baru ada 8 startup di Kota Sukabumi, padahal potensi di Sukabumi sangat besar. Sehingga ke depan diharapkan mampu memunculkan startup lokal yang baru.
"Kami harapkan dukungan dari berbagai pihak terutama kementerian akan melesatkan target industri kreatif di Kota Sukabumi," kata Fahmi. Kehadiran 1.000 startup akan melecutkan Kota Sukabumi dalam waktu mendatang.
Dengan diselenggarakannnya kegiatan Beranda Sukabumi Creative Hub yang bekerja sama dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital diharapkan dapat bersama-sama memetakan masalah. Sekaligus mencari jalan keluar yang solutif, efektif, dan efisien bagi perkembangan ekosistem industri digital di Kota Sukabumi.
Sehingga subsektor pengembangan aplikasi dan game di Kota Sukabumi atau startup lokal ini dapat tumbuh berkembang lebih pesat dan mampu menciptakan perubahan Kota Sukabumi menuju ekonomi digital.