REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Cakupan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 60 persen dari total sasaran sebanyak 824 ribu orang yang ditargetkan mendapat vaksinasi. "Sampai hari ini di Bantul diperkirakan yang sudah vaksinasi dosis pertama mencapai sekitar 60 persen, sementara dosis kedua baru 30 persen," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai meninjau vaksinasi COVID-19 massal bagi masyarakat di Pasar Seni dan Wisata Gabusan Bantul, Ahad (19/9).
Menurut dia, percepatan vaksinasi COVID-19 terus digencarkan pemerintah daerah dengan bekerja sama dengan TNI dan Polri, maupun organisasi, termasuk organisasi politik PKB DIY tersebut dengan sasaran sekitar 1.000 orang untuk penyuntikan vaksin dosis kedua.
"Vaksin dosis kedua juga penting, jadi 'herd immunity' itu terjadi kalau sudah dosis kedua. Sekarang ini kita punya vaksin baik yang ada di pemda maupun TNI dan Polri juga lembaga-lembaga yang mendapat mandat dari pusat untuk turut berkontribusi terhadap gerakan vaksinasi," katanya.
Bupati mengatakan, dalam gerakan percepatan vaksinasi COVID-19 di daerah sebelumnya terkendala dengan ketersediaan vaksin, karena harus impor terlebih dulu. Namun sekarang ini stok vaksin cukup banyak, meski datangnya secara bertahap.
"Sekarang ini kita punya stok vaksin cukup besar sekalipun masih kurang kalau untuk mencapai 100 persen, apalagi dosis kedua. Kemudian kendala kedua adalah mobilisasi warga, karena masih ada sebagian warga yang keberatan untuk vaksin," katanya.
Oleh karena itu, kata Bupati, berbagai cara untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat dilakukan seperti vaksinasi dari rumah ke rumah oleh aparat dengan menggandeng tenaga kesehatan puskesmas setempat.
"Kita punya berbagai macam cara turun ke lapangan untuk melayani komunitas komunitas masyarakat, dan tenaga kesehatan kita sangat bagus kerjanya 'all out', dan kita juga meminta bantuan kepada lembaga-lembaga bidang kesehatan," katanya.
Data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, total kasus positif per hari Sabtu (18/9) berjumlah 56.316 orang, dengan telah dinyatakan sembuh 54.212 orang, sedangkan kasus meninggal berjumlah 1.532 orang, sehingga jumlah kasus aktif atau pasien yang masih isolasi berjumlah 572 orang.