Rabu 15 Sep 2021 19:42 WIB

Ke Jakarta, Gibran tak Mau Dikaitkan dengan Pilgub

Gibran ke Jakarta untuk urusan Karang Taruna.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Republika/Prayogi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tidak ingin dikaitkan dengan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) DKI Jakarta usai kunjungannya ke ibu kota beberapa waktu lalu. Gibran menyatakan perhatiannya semata masih tercurah untuk warga Solo.

 

Baca Juga

 

“Saya fokus di Solo, masih di Solo saja," katanya di Solo, Rabu (15/9). 

 

 

Bahkan, ia juga enggan menjawab jika ada wacana ia dipasangkan dengan tokoh lain pada pencalonan Pilkada DKI Jakarta 2022. “Saya pasangannya sama Pak Teguh (Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa) di Solo," katanya.

 

Mengenai kedatangannya ke Jakarta beberapa waktu lalu, Gibran mengaku berkaitan dengan kegiatan Karang Taruna. Gibran sendiri saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna.

 

“Saya kemarin cuma mewakili Karang Taruna. Minggu depan saya ke Jakarta lagi, 'ojo mbok kiro pencalonan lho' (jangan dikira pencalonan)," katanya. 

 

Ia mengatakan organisasi Karang Taruna  akan berulang tahun pada tanggal 26 September 2021. Dengan demikian, ia bersama pengurus lain akan mempersiapkan acara tersebut.

 

“Biar semangat lagi, apalagi pemulihan ekonomi butuh gotong-royong semua pihak. Karang taruna kan mengakar di bawah, hingga tingkat RT/RW," katanya.

 

Sementara itu, ia mengakui masih banyak tugas yang harus diselesaikan sebagai pemimpin Kota Solo. “Pembangunan fisik banyak yang belum selesai, visi misi saya banyak yang belum dijalankan juga, banyak yang belum dieksekusi. 'Setengah tahun durung ono kok wis mikir Jakarta' (belum ada setengah tahun kok sudah memikirkan Jakarta)," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement