Selasa 14 Sep 2021 17:26 WIB

Kian Bertambah Dana Desa Digunakan untuk Perpustakaan Desa

Pada 2021 pengalokasian anggaran untuk Dana Desa hampir mencapai Rp 72 triliun.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Hiru Muhammad
Anggota Bhabinkamtibmas Polres Klaten, Aiptu Setyo Widyantoro melayani peminjaman buku anak-anak di lokasi kunjungan perpustakaan keliling, Desa Taskombang, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (25/6). Keprihatinan masa pandemi Covid-19 membuat Aiptu Setyo Widyantoro memodifikasi motor dinas menjadi perpustakaan keliling atau door to door literasi. Dengan buku koleksi pribadi Setyo mengunjungi desa binaan sambil meningkatkan daya minat baca dan memanfaatkan waktu luang anak-anak. Dalam seminggu dia bisa berkunjung tiga atau empat kali ke desa.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Anggota Bhabinkamtibmas Polres Klaten, Aiptu Setyo Widyantoro melayani peminjaman buku anak-anak di lokasi kunjungan perpustakaan keliling, Desa Taskombang, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (25/6). Keprihatinan masa pandemi Covid-19 membuat Aiptu Setyo Widyantoro memodifikasi motor dinas menjadi perpustakaan keliling atau door to door literasi. Dengan buku koleksi pribadi Setyo mengunjungi desa binaan sambil meningkatkan daya minat baca dan memanfaatkan waktu luang anak-anak. Dalam seminggu dia bisa berkunjung tiga atau empat kali ke desa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Taufik Madjid, mengungkapkan, jumlah desa yang menggunakan Dana Desa untuk keperluan perpustakaan desa meningkat sejak 2015. Namun, di masa pandemi jumlah tersebut mengalami penurunan karena terdampak penanganan Covid-19.

"Karena ada Perpu 1/2020 yang jadi UU Nomor 2/2020, fokus dana desa ini di hal-hal pokok, yaitu penanganan dampak Covid, kemudian ekonomi, dan bantuan langsung tunai yang sumbernya dari dana desa," ujar Taufik dalam Simposium Nasional Gerakan Desa Membaca yang disiarkan secara daring, Selasa (14/9).

Dia menjelaskan, setiap tahunnya sejak 2015 anggaran untuk Dana Desa semakin meningkat. Hingga pada 2021 pengalokasian anggaran untuk Dana Desa hampir mencapai Rp 72 triliun. Dia mencatat, sejak saat itu pemanfaatan Dana Desa yang digunakan untuk kepentingan perpustakaan desa terus meningkat.

Taufik mengungkapkan, pada 2015 ada 1.168 desa yang menggunakan Dana Desa sebesar Rp 13,87 miliar untuk keperluan perpustakaan desa. Pada 2016, jumlah desa yang menggunakan Dana Desa untuk kepentingan perpustakaan desa meningkat menjadi 2.529 desa dengan total anggaran sekitar Rp 76 miliar.

"Naik terus, 2017 menjadi 5.470 desa dan alokasi anggarannya untuk perpustakaan desa itu Rp 156 miliar, 2018 naik lagi 6.153 desa, 2019 10.169 desa. Nah di pandemi ini, 2020, turun dari 10.169 jadi 9.897 desa menggunakan total 331,4 miliar untuk perpustakaan," jelas Taufik.

Untuk data tahun ini, pihaknya mencatat, hingga Agustus 2021 ada 2.234 desa yang secara total memanfaatkan Dana Desa sebesar Rp 87 miliar untuk perpustakaan desa. Taufik mengatakan, meski Dana Desa terdampak oleh upaya penanganan pandemi Covid-19, ternyata masih ada desa yang memanfaatkannya untuk pengembangan atau pembangunan perpustakaan desa.

"Karena itu kita berharap Covid-19 ini bisa cepat berlalu, bisa cepat melandai. Di dalam dunia normal baru, dunia new normal, sehingga kita kembali berpikir mengembangkan perpustakaan desa," kata dia.

Sebab, dia menyatakan, meski catatan beberapa tahun ini ada peningkatan desa yang mengalokasikan Dana Desa untuk perpustakaan, jumlah tersebut masih kecil jika dibandingkan dengan desa-desa yang ada di seluruh Indonesia. Secara nasional, jumlah desa kini berkisar di angka 75.000 desa."Masih cukup kecil dan butuh upaya kita bersama. Dan kami tak bisa sendiri Kemendes. Kementerian/Lembaga tidak bisa sendiri," jelas dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement