REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kucing termasuk hewan yang dihormati dalam Islam. Sebagai hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW, kucing akhirnya banyak dipelihara umat Islam. Namun siapa sangka, berawal dari kecintaannya terhadap kucing, membuat seorang pemuda mampu menghasilkan keuntungan puluhan juta rupiah.
Dia lah Dicky Henri Maulana Harahap atau yang akrab disapa Dicky. Pemuda ini sekarang telah menjadi seorang pengusaha dengan omzet puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Dicky merupakan mahasiswa jurusan Budidaya Perairan Universitas Syiah Kuala yang juga merupakan alumni Awardee Bright Scholarship batch 3.
Berawal dari kecintaannya terhadap kucing, Dicky kini telah sukses membangun usaha toko perlengkapan hewan peliharaan atau pet shop hingga memiliki dua cabang, satu gudang penyimpanan, serta mampu mempekerjakan 12 karyawan di Banda Aceh.
Usaha tersebut bermula dari keinginannya untuk meringankan beban orang tua yang semakin kesulitan membiayai pendidikan dirinya dan ketujuh adiknya. Ayah Dicky bekerja sebagai sebagai pedagang minyak keliling, sedangkan ibu Dicky bekerja sebagai pedagang ikan di pasar.
“Saat itu ekonomi keluarga sedang sulit-sulitnya. Bahkan adik-adik saya yang masih sekolah sempat berhenti sementara karena orang tua tidak sanggup membayar SPP. Walaupun kebutuhan saya sudah terpenuhi karena adanya beasiswa Bright Scholarship, saya tetap mau cari uang tambahan untuk membantu membiayai sekolah adik di kampung,” ujar Dicky, Jumat (10/9).
Selama tinggal di asrama Bright Scholarship, Dicky sangat antusias mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan Yayasan Baitul Maal BRI (YBM BRI), khususnya di bidang usaha.
Ide usahanya muncul ketika ia melihat kebutuhan pakan kucing di daerah sekitar asrama tinggi. Maka, ia pun memutuskan untuk membuka pet shop kecil-kecilan di garasi asrama yang diberi nama “Harahap Petmart”.
“Untuk menambah modal usaha tak jarang saya pinjam uang untuk melengkapi jenis barang atau kebutuhan hewan. Saya juga diskusi dengan teman yang jurusannya kedokteran hewan tentang pakan hewan yang tepat. Alhamdulillah lama-kelamaan usaha ini semakin berkembang dan didukung teman-teman dan orang terdekat,” ucap Dicky.
Dicky yang semula hanya menjual pakan kucing kini menyediakan berbagai macam kebutuhan hewan peliharaan. Tidak hanya itu ia juga membuka jasa memandikan, mempercantik, dan penginapan hewan, terutama untuk kucing.
Berkat kerja keras, kesabaran, dan keuletannya, kini usahanya pun berkembang dengan pesat dalam waktu empat tahun. Dicky yang semula hanya mendapat omzet sekitar Rp 1 juta sampai Rp 3 juta kini mampu menghasilkan omset sekitar Rp 30 juta sampai Rp 60 juta per bulan.
Saat ini Dicky telah lulus kuliah dan menjadi alumni Awardee Bright Scholarship. Ia sudah tidak bergantung dengan uang pemberian orang tuanya. Bahkan, ia bisa membantu menambah modal usaha orang tuanya sekaligus membantu membiayai pendidikan adik-adiknya.
“Alhamdulillah selain karena ridha Allah SWT, pencapaian ini juga berkat YBM BRI dan teman-teman awardee di asrama. Dari uang saku yang diberikan selama pembinaan, saya memiliki modal untuk memulai usaha. Bekal yang paling berharga ialah pembiasaan untuk senantiasa menjaga ibadah yaumiah. Mungkin inilah yang menjadi pembuka pintu rezeki saya dan keluarga,” kata Dicky.
Dicky adalah satu diantara mustahik lainnya yang kini telah menjadi muzakki. Dia menjadi bukti nyata bahwa zakat mampu menjadi salah satu pilar kebangkitan umat jika ditunaikan dan dikelola secara tepat.
Zakat donatur tidak hanya memberi kesempatan bagi mereka untuk mengakses pendidikan, tetapi juga membangkitkan asa mereka untuk mewujudkan cita-cita setinggi-tingginya.