REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, sosok yang menduduki kepengurusan partai berlambang mercy saat ini, memiliki komitmen dan integritas. Dia pun berharap, Demokrat selama 20 tahun ke depan, dapat meraih kegemilangan, khususnya di Pemilu 2024.
"Saya lihat ini modal besar untuk meraih sukses di masa akan datang, insya Allah Pemilu 2024 nanti sebagaimana yang saya katakan tadi para pemimpin dan kader di daerah luar biasa sigap bersemangat dan tindakan nyata yang dilakukan di lapangan," ujar SBY dalam perayaan HUT ke-20 Partai Demokrat secara daring di Jakarta, Kamis (9/9).
Dalam 20 tahun ke depan, kata dia, Demokrat akan memiliki pemimpin dan pengurus baru. Merekalah, sebut SBY, yang akan melanjutkan tongkat estafet kesuksesan partai yang dirintisnya pada 2001 tersebut.
"Kalau 20 tahun ke depan, kita sudah memiliki pemimpin-pemimpin baru, pengurus-pengurus baru. Merekalah yang akan menunjukkan arah perjuangan Partai Demokrat 20 tahun mendatang dan bahkan insya Allah selamanya, dari satu generasi ke generasi yang lain," ujar presiden ke-6 RI tersebut.
Salah satu modal penting Demokrat untuk sukses 20 tahun ke depan, kata SBY, adalah dengan mementingkan kebutuhan rakyat. Para kader di pusat dan daerah, sambung dia, harus luar biasa sigap, semangat, dan bertindak nyata untuk masyarakat.
"Inilah penglihatan saya, inilah prediksi saya, inilah visi saya, untuk demokrat 20 tahun mendatang. Insya Allah akan meraih sukses baru yang tidak kalah gemilang dengan suskses di masa lalu," ujar SBY.
Di samping itu, ia mengingatkan, rakyat Indonesia menginginkan keadilan yang sejati, termasuk dalam penegakan hukum dan juga keadilan sosial. Kedua, masyarakat menginginkan kesejahteraan dan ekonomi yang semakin baik.
Ketiga, rakyat menginginkan negara yang aman dan damai. SBY menyinggung keadaan dan situasi Indonesia pasca-1998, kala negara mengalami instabilitas keamanan dan mengalami kerusuhan di banyak daerah.
Terakhir, rakyat menginginkan demokrasi Indonesia yang tegak. Dia menekankan, demokrasi yang tak hanya mengedepankan kebebasan dan hak asasi manusia (HAM), tapi juga kembali pada supremasi hukum dan konstitusionalisme.
"Pemilihan umum yang jujur dan adil, kemudian checks and balances antara lembaga-lembaga negara. Termasuk checks and balances antara negara dengan rakyat, dan banyak sekali nilai-nilai universal demokrasi," ujar SBY.