Kamis 09 Sep 2021 12:46 WIB

BPOM: Produk Kesehatan Hadapi Persaingan Ketat Pasar Global

Produk dalam negeri perlu terus didorong untuk bisa bersaing di level global.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito.
Foto: NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito mengatakan, produk kesehatan di pasar global tengah menghadapi persaingan ketat. Menurut dia, produk dalam negeri perlu terus didorong untuk bisa bersaing di level global.

"Kegiatan ekspor dari produk dalam negeri tentunya perlu kita apresiasi mengingat persaingan di pasar global juga semakin ketat, khususnya untuk produk kesehatan di masa pandemi ini," kata Penny K Lukito, Kamis (9/9).

Penny mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengedukasi seluruh bangsa bahwa hanya dengan masyarakat yang sehat, ekonomi dan roda kehidupan dapat bergerak sehingga kesejahteraan masyarakat bisa tercapai. Salah satu indikator pencapaian yang dapat diukur adalah penyerapan tenaga kerja serta produksi manufaktur hingga bisa menghasilkan produk ekspor ke sejumlah negara-negara tujuan.

"Presiden RI selalu mengingatkan bahwa salah satu kunci dari perbaikan ekonomi adalah perbaikan kinerja ekspor nasional," katanya.

Penny mengatakan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi dalam persaingan produk di pasar global. Syarat utamanya yaitu produk harus memenuhi standar mutu yang berkualitas dan berdaya saing, berstandar internasional, dan dibuat di fasilitas produksi yang juga memenuhi cara-cara pembuatan produk yang baik. 

BPOM berkomitmen memberikan dukungan berupa pendampingan teknis pada pelaku usaha, terutama keberpihakan pemerintah untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sektor UMKM merupakan usaha terbesar dalam sektor obat dan makanan.

"Agar sebuah produk dapat bersaing di pasar global, diperlukan strategi penetrasi untuk bisa sampai ke negara tujuan ekspor. Termasuk dalam upaya pemenuhan peraturan yang berlaku di negara tujuan ekspor," katanya.

Untuk itu, kata Penny, BPOM menyediakan suatu layanan konsultasi ekspor terkait dengan informasi peraturan di negara-negara tujuan ekspor yang didukung oleh data-data intelijen pasar dari kantor perwakilan RI di berbagai negara yang dapat dimanfaatkan. Dia mengapresiasi capaian PT Agro Mitra Elimentare (AMA) selaku produsen minuman sehat probiotik Pro EM-1 dalam pengembangan usaha hingga mencapai taraf ekspor produk menuju China.

"Saya kira tidak mudah untuk menembus pasar, khususnya China," katanya.

Penny menambahkan ekspor suplemen produk biotik ini adalah bentuk kemitraan antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mengembangkan daya saing usaha sehingga nama Indonesia bisa terangkat di tatanan pasar global.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement