Kamis 09 Sep 2021 09:21 WIB

Pembangunan Jalur Tengah Selatan Jabar Tahap Pradesain

Total Jalur Tengah Selatan Jabar mencapai 357 kilometer.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Kemacetan arus lalulintas di jalur selatan Jawa Barat (Jabar) saat melintasi tanjakan Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (9/7) sore. (Ilustrasi)
Kemacetan arus lalulintas di jalur selatan Jawa Barat (Jabar) saat melintasi tanjakan Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (9/7) sore. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berupaya mengembangkan berbagai potensi daerah Jabar bagian selatan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jabar bagian selatan.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jabar, memperbaiki aksesibilitas dengan pembangunan Jalur Tengah Selatan (JTS). Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar Koswara, pembangunan JTS diharapkan dapat memangkas waktu tempuh sekaligus mengembangkan potensi pariwisata Jabar bagian selatan.

Koswara mengatakan, feasibility study jalur ini sudah dilaksanakan pada 2014. Kemudian, amdal sudah terbit pada 2016. Lalu desain awal diluncurkan pada 2019, lalu menuju detail engineering design dan dokumen lingkungan.

"Kemudian pada 2021 kami bikin pradesain. Konsep pembangunannya adalah melebarkan jalan-jalan kabupaten dan jalan desa yang masuk dalam trase, ke dalam standarnya Jalan Provinsi, jadi jalur baru, membuat koridor baru," ujar Koswara, Rabu petang (9/9).

Rencananya, pembangunan akan terbagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama akan dibangun Jalan Horisontal Tengah Jawa Barat Selatan yakni dari wilayah Lengkong-Sagaranten (23,20 km). Kemudian Sagaranten-Tanggeung (37,55 km), disambung Tanggeung-Padasuka/Cipelah (33,79 km), hingga Padasuka/Cipelah-Rancabali (16,84 km). "Totalnya, sepanjang 111,38 Km," katanya.

Sesi selanjutnya, kata dia, dari kawasan Ciwidey-Pangalengan (22,12 km), lalu Pangalengan-Cikajang (53,48 km), disambung Cikajang-Bantarkalong (68,54 km), kemudian Bantarkalong-Kertahayu (101,48 km), hingga total sepanjang 245,62 Km. "Sehingga, total keseluruhan Trase JTS adalah sepanjang 357,00 Km," katanya.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengaku memantau langsung pembangunan JTS. "Kali ini kami melihat progres lokasi yang akan dijadikan program skala prioritas dalam kepemimpinan Pak Gubernur. Keinginan Pak Gubernur membangun akses di Jabar bagian selatan. Karena Jabar selatan skala prioritas peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," paparnya.

Menurut Uu, pembangunan JTS untuk menyempurnakan jalan existing atau yang sudah ada sebelumnya. "Jalan yang sudah ada di bibir pantai itu pun mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan, agar lebih mantap lagi, maka Pak Gubernur ingin membuat jalan tengah selatan," katanya.

Sehingga, kata dia, konektivitas lebih cepat, jalan ditempuh bisa setengahnya. "Misalnya dari wilayah Lengkong ke Sagaranten, sekarang 99 kilometer. Dengan JTS dibangun cukup 23 kilometer," katanya.

Tak hanya itu, pembangunan JTS juga akan mendongkrak potensi desa wisata. "Jadi ini program luar biasa, dan juga di daerah tersebut sedang ada pembangunan desa wisata, rata-rata daerah punya potensi desa wisata," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement