REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, Kementerian Kesehatan terus memantau kemunculan varian baru Covid-19 melalui pemeriksaan sequencing pada kasus-kasus yang masuk ke Indonesia. Pemeriksaan sequencing ini juga dilakukan terhadap kasus yang muncul akibat penularan lokal.
“Tentunya kami dari Kemenkes dan juga sektor lain terkait selalu melakukan pemantauan dan melakukan pemeriksaan sequencing terhadap kasus-kasus yang masuk ke Indonesia,” kata Siti Nadia saat konferensi pers.
Hingga saat ini, sekitar 5.835 hasil sequencing telah dilaporkan. Dari total tersebut, sebanyak 2.300 di antaranya merupakan varian delta yang ditemukan di 33 provinsi di Indonesia. Selain itu, Kemenkes juga melakukan pemantauan terhadap semua varian yang muncul baik itu variant of concern yaitu alpha, beta, gamma, dan delta, maupun variant of interest seperti varian eta, iota, kappa, lambda, dan varian mu.
Nadia juga menyebut Kemenkes terus melakukan pemantauan terhadap varian mu yang saat ini menyebar di 46 negara. “Kami terus berkoordinasi dengan petugas-petugas di pintu-pintu masuk negara untuk menyusun kebijakan mengantisipasi kemungkinan masuknya varian yang dikatakan memiliki kekebalan atau efek terhadap vaksinasi,” ujar dia.
Ia menjelaskan, pemerintah berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar negeri melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, entry dan exit testing, serta persyaratan vaksinasi.“Kami terus berkonsultasi dengan WHO untuk terus memperbarui informasi terkait varian mu dan varian-varian lain yang berpotensi menyebar di Indonesia,” kata dia.