Selasa 07 Sep 2021 08:47 WIB

Saiful Jamil Sang Pedofil: Sejarah Lahirnya Predator Anak

Kasus pedofilia tercatat dari masa Romawi, Yunani, sampai Cina kuno.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Karta Raharja Ucu
Pedangdut Saipul Jamil bebas dari penjara dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak. Saipul Jamil disebut sebagai penderita pedofilia atau predator seksual terhadap anak.
Foto:

Bukti sejarah      

Quinsey dalam Men Who Have Sex With Children (1986) memberikan tinjauan awal rekam jejak tentang seks antara orang dewasa dan anak-anak. Killias dalam The Historic Origins of Penal Statutes Concerning Sexual Activities Involving Children and Adolescents (1991) menggambarkan sejarah Barat tentang undang-undang yang menentang seks antara orang dewasa dan anak-anak.

Misal, hukum Romawi yang menetapkan usia mininum seseorang untuk menikah adalah 12 tahun untuk anak perempuan dan 14 tahun untuk anak laki-laki. Banyak dari mereka yang sedang dalam masa prapubertas atau pubertas.

Menurut Killias, pada abad pertengahan tidak ada usia mininum yang ditetapkan untuk menikah dan ketersediaan pernikahan dilihat berdasarkan pada kematangan fisik. Contoh sejarah yang paling terkenal adalah tradisi Yunani Kuno yang mengambil remaja laki-laki sebagai pasangan pria.

Lascaratos dan Poulakou Rebelakou mengatakan dalam Child Sexual Abuse: Historical Cases in The Byzantine Empire (2000), ada sejumlah contoh prostitusi anak dan seks yang dilakukan orang dewasa dan anak berasal dari Kekaisaran Bizantium dan Romawi. Tak hanya pada masa Kekaisaran Bizantium, peneliti lain menemukan adanya seks dewasa-anak dalam refrensi Cina kuno.

Lloyd dalam For Money or Love: Boy Prostitution in America (1976) dan Ng dalam Pedophilia from the Chinese Perspective (2002) mencatat refrensi Cina kuno yang menyebut pria dewasa yang berhubungan seks dengan anak laki-laki. Sementara itu, refrensi lain ditemukan dalam sastra Arab. Schild menggambarkan refrensi sastra Arab tentang hubungan seksual antara pria dewasa dan anak laki-laki dalam The Irresistible Beauty of Boys: Middle Eastern Attitudes About Boy-Love (1988). Hubungan seks tersebut merupakan bentuk jalan keluar alternatif untuk pria yang menikah.

Baca juga : Daftar Lengkap Lokasi Vaksinasi Moderna-Pfizer di Jakarta

Dalam sastra Arab dan Persia kerap menggambarkan tema tentang kekuatan menggoda yang sangat menaik dari pemuda cantik. Salah satu deskripsi seksologi klinis pertama dari pria yang tertarik secara seksual kepada anak-anak dijelaskan oleh psikiater asal Wina, Richard von Krafft-Ebing. Contohnya kasus 228 adalah seorang pria yang tertarik secara seksual kepada anak laki-laki antara usia 10 dan 15 tanpa ketertarikan pada gadis atau orang dewasa dari kedua jenis kelamin.

Von Krafft-Ebing menyebut dalam Psychopathia Sexualis (1906) ini bisa mewakili pedofilia, hebefilia, atau pedohebefilia. Menurut dia, pedofilia jarang terjadi karena dia hanya melihat empat kasus yang semuanya laki-laki dan dia yakin memiliki minat seksual utama pada anak-anak.

Dia juga menjelaskan banyak kasus kontak seksual dengan anak-anak dapat terjadi karena adanya kebosanan, seperti pria hiperseksual mencari hal baru, defisit interpersonal, seperti pria yang takut pada wanita atau cemas dengan kemampuan seksnya, atau adanya gangguan kognitif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement