REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebuah kapal dan mayat tanpa kepala ditemukan di perairan Pulau Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Polisi menduga korban merupakan nelayan asal Sri Lanka.
"Dugaannya nelayan dari Sri Lanka, yang menguatkan itu adalah nomor lambung kapal," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Besar Iptu Zeska Julian Taruna Wijaya, di Aceh Besar, Senin (6/9).
Penemuan mayat itu berawal dari adanya sebuah bush kapal 5 GT yang ditemukan telungkup dan terdampar di perairan Alu Reuyeung Pulo (Pulau) Nasi. Setelah diangkat ternyata di bawah kapal tersebut didapati mayat dalam kondisi tanpa kepala dan lengan.
Berdasarkan pengamatan Lembaga Panglima Laot Aceh, dari bentuknya, kapal 5 GT yang ditemukan tersebut bukan berasal dari Aceh atau Indonesia pada umumnya, melainkan dari negara lain. Berdasarkan informasi yang diterima ada kapal nelayan Sri Lanka yang terkena ombak. Kemudian, setelah dilakukan pengecekan terdapat kesesuaian pada nomor lambung kapalnya.
"Sepertinya kapal mereka itu terkena ombak, dan dari nomor lambung kapal itu sesuai dengan nomor lambung kapal yang kami temukan," ujarnya.
Karena itu, lanjut Zeska, pihaknya saat ini sudah melakukan koordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Mabes Polri untuk mendapatkan tindaklanjutnya. Selain itu, Zeska juga menyampaikan untuk hasil visum mayat nelayan tersebut telah disimpulkan, namun sejauh ini tidak dapat disampaikan karena belum ada surat resmi oleh pihak rumah sakit.
"Sejauh ini sudah ada kesimpulan, namun surat resminya dari rumah sakit (RSUZA Banda Aceh) belum keluar," kata Zeska.