REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengingatkan pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kita tidak ingin adanya vaksinasi untuk nakes(tenaga kesehatan), pelayanan sampai terganggu, di sisi lain kita juga tidak ingin tenaga kesehatan berisiko terpapar," kata Anies Baswedan, saat mengunjungi layanan vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (4/9).
Anies mengatakan, pelaksanaan vaksinasi ketiga untuk nakes berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi pertama dan kedua. Ia menjelaskan, jika vaksinasi pertama dan kedua bisa dilakukan secara massal, untuk penyuntikan vaksinasi ketiga dibagi. Ia mencontohkan, jika ada sepuluh tenaga kesehatan, waktu penyuntikan vaksinnya dibagi.
"Tiga nakes dulu, setelah pulih kemudian tiga nakeslainnya, seperti itu" ujar Anies.
Karena itu, vaksinasi dosis ketiga ini, kata dia, dilaksanakan secara bergiliran agar tidak terjadi kekosongan tenaga kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan dengan optimal. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, proses vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan memerlukan waktu lebih lama, karena adanya tahapan dan giliran yang mesti dilalui oleh setiap nakes.
Hal ini untuk memastikan para nakes dalam keadaan sehat dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. "Harus saya sampaikan, vaksinasi dosis ketiga dengan vaksin Moderna ini agak berbeda dibandingkan dengan vaksinasi pertama yang menggunakan Sinovac," ujarnya.
"Ketika mereka disuntik vaksin Moderna, efek yang mereka alami itu relatif sedang dan kadang harus mengambil jeda. Karena itu, di semua unit fasilitas pelayanan kesehatan, kalau melalukan vaksinasi dosis ketiga agar bergiliran," katanya.
Anies berharap vaksinasi dosis ketiga ini dapat segera tuntas agar para tenaga kesehatan terlindungi secara ekstra, sehingga dapat bekerja lebih tenang tanpa ada kekhawatiran berlebih terkena risiko terpapar Covid-19. "Kita tidak ingin mereka yang terpapar mengalami perburukan. Dengan vaksinasi ini harapannya nanti bisa mencegah apabila sampai mereka terpapar tidak mengalami gejala yang sedang atau pun berat," imbuhnya.