Sabtu 04 Sep 2021 16:18 WIB

TNI Serahkan 2 Terduga Penyerangan Koramil Maybrat ke Polisi

Aparat masih memburu Manfret Patem sebagai pimpinan kelompok penyerbu.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ilham Tirta
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI memastikan dua pelaku penyerangan Pos Koramil di Maybrat, Papua Barat yang ditangkap akan diserahkan ke kepolisian untuk dibawa ke pengadilan dan dihukum sesuai aturan pidana Indonesia. Kapendam Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron menegaskan, TNI tak ingin dicap main hakim sendiri atas pelaku penyerbuan Pos Koramil di Kampung Kisor, Aifat Selatan yang menewaskan empat personilnya itu.

Hendra mengatakan, dua orang itu ditangkap dalam kondisi hidup. Keduanya adalah MM dan SY yang diduga ikut terlibat dalam penyerangan.

“Yang ditangkap itu kita serahkan ke Polres Sorong Selatan untuk introgasi, dan penyidikan,” ujar Hendra, saat dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Sabtu (4/9).

Saat ini, operasi pengejaran terhadap pelaku penyerangan terus dilakukan. Kata dia, pada Jumat (3/9), satu kompi pasukan TNI bersama 50 personel Brimob-Polri diterjunkan ke Kampung Kisor, Aifat Selatan untuk menambah pengamanan dan membantu pengejaran pelaku.

Pengejaran dilakukan di sejumlah wilayah yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku. Dari identifikasi terhadap pelaku penyerangan, TNI meyakini mereka adalah Kelompok Separatis Teroris (KST) yang dipimpin Manfret Patem. Kelompok tersebut kini berstatus buronan dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Penyerangan Pos Koramil Kisor terjadi pada Kamis (2/9) subuh. Dikatakan sekitar 30-an orang melakukan penyerangan terhadap pos persiapan TNI di wilayah itu. Empat anggota militer gugur dalam penyerangan tersebut. Mereka adalah Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari, dan Lettu Chb Dirman. Dua personel militer lainnya, pun mengalami luka parah atas serangan tersebut.

Dalam pernyataan terbuka kepada media, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Juru Bicara TPN-PB OPM Sebby Sambom mengatakan, serangan pos militer di Maybrat tersebut, sebagai perlawanan bersenjata terhadap pasukan TNI maupun Polri.

“Panglima Kodam IV Sorong Raya TPNPB-OPM bertanggungjawab atas penyerangan ini,” kata dia, Kamis (2/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement