REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Kepala Polda Papua Barat, Irjen Tornagogo Sihombing, menegaskan bahwa siapapun kelompok penyerang Pos Koramil Kisordi Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, adalah sekelompok manusia biadab.
"Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, masih ada manusia yang melakukan hal dan tindakan brutal seperti itu. Ini biadab, saya katakan sekali lagi ini perbuatan biadab," katanya, Jumat (3/9).
Empat personel TNI AD anggota Koramil Persiapan Aifat Slatan, Kodim 1809/Maybrat, kehilangan nyawanya secara keji di dalam pos mereka setelah diserang puluhan orang yang belum diketahui identitas dan motivasinya. Kodim 1809/Maybrat merupakan Kodim yang paling baru di lingkungan TNI AD dengan komandan pertama Letnan Kolonel Infantri Harry Ismail.
Atas kehilangan anggota-anggotanya, Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, telah memerintahkan jajarannya untuk mengejar dan menangkap para pelaku, yang dia sebut sebagai kelompok separatis teroris, dalam keadaan apapun.
Sebagai penegak hukum, kata Sihombing, polisi belum bisa memastikan pelaku penyerang Pos KoramilMaybrat dari kelompok mana dan apa motifnya karena masih melakukan pendalaman. "Kami masih menyebut pelaku penyerang Posramil Maybrat itu sebagai kelompok orang tidak dikenal atau OTK sebab masih didalami," ujarnya.
Polisi, katanya, sudah mengolah TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti atas peristiwa yang terjadi itu dan bekerja sama dengan Korem 181/PVT untuk menyelidiki serta mencari para pelaku. "Kami berupaya secara profesional untuk menangani kasus ini. Mudah-mudahan hasilnya positif sehingga kami dapat mengetahui kelompok mana yang melakukan penyerangan serta apa motifnya," katanya.
Sudah dua orang yang diduga pelaku penyerangan terhadap Posramil Maybrat ditangkap dan sedang diperiksa di Kantor Polres Sorong Selatan.