Jumat 03 Sep 2021 17:05 WIB

Gubernur Papua Barat Dukung TNI-Polri Kejar KKB

Personel gabungan diminta kejar pelaku dengan kondisi apapun.

Prajurit TNI mengangkat peti jenazah rekannya di Markas Komando Korem 181/PVT Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (2/9/21). Empat jenazah prajurit TNI AD, korban penyerangan Kelompok Saparatis Teroris (KST) di Pos persiapan Koramil Kisor Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat tiba dan disemayamkan di Kota Sorong untuk selanjutnya akan diterbangkan ke daerah masing-masing.
Foto: ANTARA/OLHA MULALINDA
Prajurit TNI mengangkat peti jenazah rekannya di Markas Komando Korem 181/PVT Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (2/9/21). Empat jenazah prajurit TNI AD, korban penyerangan Kelompok Saparatis Teroris (KST) di Pos persiapan Koramil Kisor Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat tiba dan disemayamkan di Kota Sorong untuk selanjutnya akan diterbangkan ke daerah masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan turut berduka cita atas wafatnya empat anggota TNI AD dalam peristiwa penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di pos persiapan Koramil Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat. Ungkapan itu disampaikan Dominggus dalam upacara pelepasan jenazah para korban menuju kampung halaman masing-masing, Jumat (3/9).

"Mewakili seluruh masyarakat provinsi Papua Barat kami turut berbelasungkawa atas kepulangan empat putra terbaik bangsa. Pengabdian dan pengorbanan mereka luar biasa demi keutuhan NKRI dan rakyat Papua Barat," ujar dia.

Gubernur berharap doa baik semua masyarakat Papua Barat iringi kepulangan empat putra terbaik bangsa. Dominggus mendukung penuh langkah hukum yang sedang diambil aparat TNI-Polri untuk menangkap para pelaku guna diproses sesuai hukum yang berlaku di NKRI.

"Perbuatan para pelaku sangat tidak manusiawi, kami mendukung penuh upaya Panglima Kodam dan Kapolda Papua Barat untuk bersinergi menangkap para pelaku agar diproses hukum sesuai perbuatan mereka," katanya.

Ia mengimbau masyarakat sipil Kampung Kisor dan warga Distrik Aifat Selatan diharapkan tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi berbagai hasutan. Pemerintah bersama aparat penegak hukum tentu memberikan jaminan keamanan.

"Masyarakat Kampung Kisor sekitar lokasi kejadian kiranya memberikan informasi yang benar guna membantu aparat keamanan dalam melaksanakan tugas penyelidikan terhadap kelompok penyerang Pos Koramil tersebut," ujar Gubernur Papua Barat.

Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, kelompok penyerang Pos Koramil Kisor merupakan Kelompok Separatis Teroris yang berseberangan ideologi dengan NKRI. Kelompok tersebut menyerang Markas Koramil pada Kamis (2/9) dini hari dengan kekuatan sekira 30 orang menggunakan senjata tajam (parang).

"Saya sudah perintahkan personel gabungan untuk melakukan pengejaran dan penangkapan, apa pun kondisinya," ujar dia.

Dia berharap masyarakat sipil membantu aparat dalam memberikan informasi keberadaan kelompok tersebut tanpa ragu karena TNI bersama Polri memberikan jaminan keamanan penuh kepada masyarakat sekitar lokasi kejadian. "Bantuan masyarakat sangat penting untuk kami mengetahui lokasi pelarian maupun tempat persembunyian kelompok separatis ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement