Ahad 26 Sep 2021 13:45 WIB

Kontak Senjata di Kiwirok Papua, 1 Personel Brimob Gugur

Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, sepekan terakhir mengalami gangguan keamanan.

Rep: Bambang Noroyono./ Red: Endro Yuwanto
Baku tembak Brimob Polri-TNI dan teroris KKB Papua terjadi Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Kontak tembak (ilustrasi).
Foto: anadolu agancy
Baku tembak Brimob Polri-TNI dan teroris KKB Papua terjadi Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Kontak tembak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kontak senjata kembali terjadi antara pasukan gabungan Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Ahad (26/9) pagi waktu setempat. Satu anggota dari satuan Brimob Polri gugur dalam insiden tersebut.

Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) Pol Ahmad Mustofa (AM) Kamal menerangkan, personel yang gugur tersebut adalah Bharatu Anumerta Muhammad Kurniadi Sutio.

“Jenazah sudah dievakuasi menggunakan helikopter dari Distrik Kiwirok, ke Bandara Oksibil. Selanjutnya jenazah dibawa ke Jayapura untuk diantarkan ke kampung halaman,” ujar Kamal dalam siaran pers resmi Polda Papua yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (26/9).

Jenazah akan dipulangkan dan dimakamkan di Kampung Paniang, Aceh.

Dalam rilis terpisah, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, kontak senjata Polri-TNI dengan KKB di wilayah Kiwirok, terjadi pada Ahad (26/9) sekitar pukul 05.15 WIT. Ia menjelaskan, kontak senjata tersebut berawal dari tembakan yang mengarah ke Polsek Kiwirok sekitar pukul 04.50 WIT.

Diduga, serangan tersebut dilakukan KKB Ngalum Kupel yang dipimpun Lamek Alipki Taplo. Tim Satgas Nemangkawi mengantisipasi tembakan tersebut dengan melakukan balasan.

“Satgas Nemangkawi melakukan ambush (penyergapan) dengan membuka perimeter oleh dua orang personel. Salah satunya Almarhum Bharatu M Kurniadi,” jelas Cahyo.

Saat membuka perimeter tersebut, kembali ada tembakan yang mengarah ke pasukan gabungan. “Sehingga menyebabkan peluru mengenai arteri ketiak kanan Bharatu M Kurniadi,” terang Cahyo. Sisa pasukan, kata dia, mencoba mengejar arah pelaku penembakan.

Akan tetapi, dikatakan Cahyo, tim gabungan gagal. “KKB tersebut melompat ke jurang dan melarikan diri,” jelas Cahyo.

Upaya penyelamatan medis terhadap Bharatu M Kurniadi sudah dilakukan maksimal. Akan tetapi, kata dia, upaya penyelamatan medis tersebut tak berhasil. “Kami sangat berduka atas gugurnya personel Polri, anumerta Bharatu Muhammad Kurniadi Sutio,” ujar Cahyo menambahkan.

Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan gangguan keamanan. Itu setelah aksi KKB yang melakukan penyerangan, dan pembakaran terhadap fasilitas-fasilitas umum milik masyarakat.

Satu tenaga kesehatan meninggal dunia saat berusaha menyelamatkan diri dalam penyerangan dan pembakaran bangunan-bangunan SD, SMP, pasar, puskesmas, dan rumah-rumah guru, serta tenaga kesehatan di kawasan tersebut.

KKB mengaku bertanggung jawab atas insiden penyerangan dan pembakaran tersebut dengan menyatakan Kiwirok adalah zona peperangan. KKB meminta agar warga non-Papua meninggalkan wilayah tersebut, atau menerima risiko dari aksi-aksi penyerangan.

Kemarin, Sabtu (25/9), tim gabangun Polri-TNI, mengevakuasi 17 warga sipil yang kebanyakan tenaga pendidik untuk sementara diungsikan ke Oksibil. Sebelum itu, ratusan tenaga kesehatan dan guru dari banyak wilayah di Pegunungan Bintang, juga mengevakuasi diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement