Kamis 02 Sep 2021 21:11 WIB

Menko PMK Imbau Kepala Daerah tak Menyetok Vaksin Covid

Menko PMK minta kepala daerah secepatnya menggunakan vaksin Covid yang dimiliki.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan
Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy
Foto: istimewa
Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau kepada para kepala daerah agar tidak menyetok vaksin Covid-19, melainkan langsung disuntikan kepada sasaran. Hal itu untuk mempercepat target pembentukan kekebalan komunal (herd immunity).

Muhadjir menyatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 untuk daerah saat ini masih aman. "Insya Allah aman. Makanya saya mengimbau pimpinan daerah, jangan stok vaksin. Vaksin datang, suntikkan, vaksin datang, suntikkan," jelasnya kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/9).

Baca Juga

Menurutnya, ketersediaan vaksin Covid-19 sudah semakin baik lantaran sudah terbuka jalur internasional. Saat ini terus mengalir kedatangan vaksin dari luar negeri. Hal itu dinilai kontribusi dan kerja keras Menteri Luar Negeri RI dengan berbagai macam skema. "Selain beli, ada donor dari bilateral dan multilateral," kata Muhadjir.

Karenanya, sekarang pemerintah berupaya keras supaya pasokan vaksin ini tidak terlambat. Di samping itu, masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan, berkerumun tidak lama-lama dan rajin cuci tangan. "Insya Allah kita akan bisa mengendalikan Covid-19 dengan baik dan pertumbuhan ekonomi digerakkan secepat mungkin," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan, capaian vaksinasi Covid-19 di Solo sudah sangat bagus. Meski demikian, Solo merupakan wilayah aglomerasi yang menjadi pusat pergerakan penduduk di kabupaten sekitarnya. Ketika malam hari, Solo hanya dihuni sekitar 600 ribu orang, namun saat siang hari menjadi 2 juta orang.

"Ini kenapa penanganannya enggak selesai-selesai. Ini karena Solo menjadi pusat pergerakan orang, terutama dari wilayah sekitar. Makanya dipercepat vaksinasinya. Solo Raya kan termasuk kompleks, apalagi levelingnya paling terakhir. Bukan karena Solonya. Tapi karena ada enam kabupaten yang semua pergerakan orangnya ke Solo," jelas Gibran.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement