Kamis 02 Sep 2021 04:30 WIB

Kemenkes Prediksi DIY Turun Level 3 Pekan Depan

'Bali mungkin dibutuhkan dua minggu untuk bisa turun ke level 3,' kata Nadia.

Rep: Dessy Suciati SaputriĀ / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memperkirakan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan bisa mengalami penurunan status level PPKM ke level 3 dalam satu minggu ke depan. Sementara, Provinsi Bali diperkirakan baru bisa turun ke level 3 dalam dua minggu ke depan.

“Kami, perkirakan DIY juga akan turut mengalami penurunan level ke level 3 dalam satu minggu ke depan. Namun, Provinsi Bali mungkin dibutuhkan dua minggu untuk bisa turun ke level 3,” kata Nadia Nadia saat konferensi pers, Rabu (1/9).

Baca Juga

Saat ini, DIY dan Bali masih masuk dalam level 4 PPKM yang diperpanjang hingga 6 September nanti. Nadia menjelaskan, tren penurunan kasus di berbagai provinsi masih terus terjadi jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

Dia mengatakan, provinsi lain yang berada di level 4, yakni Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur. Sementara, NTT, NTB, dan Banten sudah berada di level 2.

Untuk tingkat kabupaten kota pada PPKM level 4 turun dari 51 kabupaten kota menjadi 21 kabupaten kota. Sedangkan pada PPKM level 3 naik menjadi 76 kabupaten kota dan PPKM level 2 naik menjadi 27 kabupaten kota.

Baca juga : Stok Vaksin di Dinkes DIY Lebih dari 658 Ribu Vial

“Untuk 7 daerah aglomerasi, 4 aglomerasi tetap, dan 3 daerah aglomerasi, yaitu Semarang Raya menjadi level 2, Malang Raya dan Solo Raya menjadi level PPKM 3,” tambah Nadia.

Ia menyebut, penurunan status level di sebagian besar kabupaten kota ini menjadi hal yang positif dari upaya pengendalian yang dilakukan. Sejumlah daerah bisa menjadi contoh baik bagi daerah lainnya dalam upaya pengendalian kasus, salah satunya, yakni wilayah aglomerasi Semarang Raya yang turun ke level 2.

Menurut Nadia, kasus dan angka kematian di Semarang Raya mengalami penurunan signifikan sejak PPKM Darurat pada awal Juli 2021. Penurunan kasus dengan kematian terjadi dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan upaya testing dan tracing di wilayah-wilayah tersebut.

“Sebagai contoh, testing di Kota Semarang itu mencapai 6 kali lipat dari standar WHO dan ini tentunya harus terus dipertahankan. Pelibatan masyarakat juga menjadi salah satu kunci penanganan pandemi Covid-19 di Semarang Raya,” jelasnya.

Ia pun mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga disiplin protokol kesehatan meskipun telah terjadi penurunan kasus. Sebab, lanjutnya, pandemi Covid-19 masih belum juga berakhir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement