REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Realisasi program vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung untuk dosis pertama baru mencapai 12,39 persen, dosis kedua 7,74 persen, dan dosis ketiga 0,20 persen. Sedangkan total sasaran vaksinasi di Lampung sebanyak 6.645.226 orang dan baru terealisasi 823.533 orang pada Senin (30/8).
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Lampung, dr Reihana mengatakan, vaksinasi di Lampung mencakup lima kelompok sasaran. Yaitu SDM kesehatan 35.601 orang, petugas publik 409.854 orang, lanjut usia (lansia) 704.246 orang, masyarakat rentan dan umum 4.615.322 orang, dan remaja 880.203 orang.
“Total lima kelompok tersebut 6.645.226 orang, vaksinasi pertama 823.533 orang atau 12,39 persen, vaksinasi kedua 514.198 orang atau 7,74 persen,” kata Reihana dalam keterangan persnya, Rabu (1/9).
Untuk pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Pemprov Lampung mempercepat vaksinasi kepada tenaga kependidikan seperti guru dan tenaga penunjang lainnya. Saat ini, realisasi vaksinasi Covid-19 dengan sasaran guru masih berkisar 50 persen.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lampung, Sulapakar mengatakan, penyelenggaraan PTM tetap berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tahun 2021. Menurut dia, syarat PTM adalah mempersiapkan vaksinasi kepada tenaga pendidikan dan kependidikan. “Lampung saat ini baru 50 persen,” kata Sulpakar.
Dinas Kesehatan Lampung akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan sebelum pelaksanaan PTM terbatas pada masa pandemi Covid-19. Sedangkan untuk kabupaten/kota yang telah siap melaksanakan PTM terbatas, tetap akan didorong.
Saat ini terdapat dua kabupaten yang telah melaksanakan PTM sejak 25 Agustus 2021. Keduanya adalah Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulangbawang Barat. Pemprov Lampung telah menggelar rapat koordinasi kepada seluruh kabupaten/kota terkait dengan PTM.
Dia berharap penyelenggaraan PTM terbatas tetap mematuhi protokol kesehatan ketat, agar tidak terjadi klaster baru di sekolah selama PTM. “Sekolah tidak menjadi klaster baru, kita harus hati-hati dalam melaksanakan (PTM) ini,” kata Sulpakar.