REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi bukanlah untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap Covid-19. Menurutnya, vaksinasi harus dilakukan untuk meminimalisir risiko.
"Karena vaksinasi itu bukan membuat kita tebal ya kita bisa tertular dan menularkan, tapi akan membuat kita tidak usah masuk rumah sakit. Itu yang perlu kita sadari, " kata Budi dalam konferensi pers secara daring, Senin (30/8) malam.
Ia juga menyampaikan, pemerintah dan masyarakat harus lebih mempersiapkan strategi pandemi yang berubah jadi epidemi. Strategi dilakukan dengan penerapan praktik 3T, yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).
Praktik tersebut sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Strategi ini selama masa transisi ke epidermis itu harus dilakukan bersama, " kata Budi.
Budi menekankan untuk mencapai target tersebut, tidak bisa menggantungkan ke salah satu strategi saja. Ia pun mencontohkan, beberapa negara yang angka vaksinasi tinggi, namun tidak menerapkan dengan strategi kesehatan atau perubahan perilaku berakibat meningkatnya lagi angka penularan Covid-19.
Sekedar informasi, akumulasi positif Covid-19 saat ini lebih dari 4 juta kasus atau sebanyak 4.073.831 kasus. Sementara, data pasien yang sembuh dilaporkan terdapat 19.398 orang sehingga total sejak dilanda pandemi, telah ada 3.743.716 orang sembuh.