Kamis 26 Aug 2021 23:50 WIB

BPIP Gunakan Cara Kekinian Sosialisasi Ideologi Pancasila

BPIP sebut penguatan pembinaan ideologi Pancasila perlu disesuaikan dengan zamannya

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso saat menjadi pembicara kunci dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Rajut Erat Nilai-Nilai Pancasila di Kota Palu, Jumat (18/6).
Foto:

Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Soleman Yusuf mengatakan, pihaknya bersama BPIP akan membuat formula untuk pembinaan ideologi Pancasila yang mengena di kalangan anak muda. Menurutnya, upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai jati diri bangsa kepada milenial di tengah gempuran produk asing tidak bisa dilakukan secara memaksa.

"Misalnya, sebelum pandemi Covid-19 kita menyelenggarakan konser kebangsaan, anak muda pasti datang, rame terus. Ada pemusik yang disukai. Nanti di tengah-tengah musik itu kita sampaikan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk puisi dan sebagainya, nanti kita bisa rancang," tutur dia.

Bahkan, kegiatan penguatan pembinaan ideologi Pancasila juga bisa dilakukan hingga ke luar negeri. Kegiatan tersebut dibalut dengan konten yang menarik dan tetap mengajak warga Indonesia makin cinta dan bangga Tanah Air dan menghargai keberagaman.

BPIP dan LPP RRI menandatangani perjanjian kerja sama dalam rangka menguatkan ideologi Pancasila kepada masyarakat. Menurut Kepala BPIP Yudian Wahyudi, media saat ini menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter.

BPIP berharap kerja sama dengan RRI menghasilkan konten-konten alternatif yang positif mengenai pembinaan Pancasila, terutama yang tepat untuk dikonsumsi generasi milenial. BPIP juga berharap gagasan Pancasila tersebar ke berbagai kalangan, seperti diaspora yang berada jauh di luar negeri dan masyarakat yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).

 

"Dengan hadirnya kerja sama ini  sepertinya harapan presiden agar pembinaan Pancasila bisa menjangkau ke semua aspek segmen masyarakat bisa diwujudkan," kata Yudian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement