Kamis 26 Aug 2021 23:50 WIB

BPIP Gunakan Cara Kekinian Sosialisasi Ideologi Pancasila

BPIP sebut penguatan pembinaan ideologi Pancasila perlu disesuaikan dengan zamannya

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso saat menjadi pembicara kunci dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Rajut Erat Nilai-Nilai Pancasila di Kota Palu, Jumat (18/6).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso saat menjadi pembicara kunci dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Rajut Erat Nilai-Nilai Pancasila di Kota Palu, Jumat (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prakoso, mengatakan pihaknya menggunakan cara kekinian untuk melakukan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila di era digital. Penguatan pembinaan ideologi Pancasila pun perlu disesuaikan dengan zamannya.

"Dalam pembinaan ideologi Pancasila itu juga menggunakan cara-cara yang tidak biasa, kita juga perlu cara-cara yang sesuai dengan zamannya, karena eranya era digital," ujar Prakoso dalam dialog daring, Kamis (26/8).

Menurut dia, di tengah kemajuan digitalisasi ini, berbagai nilai-nilai tertentu yang bertentangan dengan Pancasila juga mudah masuk ke kehidupan masyarakat. Dengan demikian, cara-cara kekinian dalam pembinaan ideologi Pancasila agar bisa diimplementasikan sebagai pemersatu bangsa sangat diperlukan.

Apalagi, perkembangan teknologi informasi juga memunculkan serangan hoaks atau informasi bohong yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini tentu berbahaya bagi anak-anak dan kalangan milenial yang setiap hari mengakses informasi secara daring.

Untuk itu, BPIP telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera menurunkan konten di internet yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Langkah ini sebagai upaya menciptakan warga negara yang memiliki karakter Pancasila.

BPIP juga menggandeng sejumlah media massa seperti Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) dan komunitas lainnya untuk mendorong penguatan pembinaan ideologi Pancasila. Upaya ini diharapkan dapat menangkal nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila agar tidak masuk ke sendi-sendi kehidupan warga.

"Karena Pancasila adalah dasar negara kita sebagai pandangan hidup, sebagai pemersatu yang majemuk ini, dan sebagai kesepakatan ketika negara ini dibangun, dan cita-cita negara ini," kata Prakoso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement