Kamis 26 Aug 2021 20:42 WIB

Trans Jateng Rute Semarang-Grobogan Beroperasi Oktober 2021

Berbagai sarana pendukung Trans Jateng terus dikebut.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fuji Pratiwi
Penumpang menaiki angkutan aglomerasi Bus Trans Jateng. Trans Jateng rute Semarang-Grobogan (Terminal Penggaron-Terminal Gubug), bakal mengaspal pada Oktober 2021.
Foto: Antara/Maulana Surya
Penumpang menaiki angkutan aglomerasi Bus Trans Jateng. Trans Jateng rute Semarang-Grobogan (Terminal Penggaron-Terminal Gubug), bakal mengaspal pada Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Angkutan penumpang Trans Jateng rute Semarang-Grobogan (Terminal Penggaron-Terminal Gubug), bakal mengaspal pada Oktober 2021 ini. Berbagai sarana dan prasarana pendukung operasional angkutan aglomerasi tersebut terus dikebut.

Sarana yang disiapkan mulai dari pembangunan halte, penyiapan armada bus, rekrutmen pegawai hingga penyiapan terminal terus berproses. Diharapkan pada akhir September nanti seluruh sarana dan fasilitas dasar tersebut sudah rampung.

Baca Juga

Kasi Operasional Trans Jateng Lambang Kurniawan mengatakan, pada rute Semarang-Grobohan tersebut akan dilayani 14 armada bus. Oleh karena itu, penyiapan terus dilakukan, baik dengan pemenang tender maupun kerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Grobogan. 

Saat ini penyiapan ke-14 armada bus tengah dikerjakan oleh perusahaan karoseri New Armada, Magelang sebagai pemenang tender. Perekrutan pegawai juga masih berlangsung secara daring, dikarenakan situasi pandemi Covid-19.

"Selain itu juga penyiapan 63 titik halte untuk naik dan turun penumpang secara keseluruhan dalam rute tersebut juga masih terus dikerjakan," ungkap Lambang, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/8). 

Ia juga menjelaskan, penyiapan terminal Hubug menjadi tanggung jawab Dishub Kabupaten Grobogan. Nantinya rute Trans Jateng Semarang-Grobogan akan melalui terminal Penggaron (Kota Semarang) ke terminal Gubug lalu dan ke terminal Godong. 

Terkait dengan potensi penumpang, Lambang menyebut rute Semarang-Grobogan cukup potensial. Selain terdapat sejumlah pabrik (industri), ada pula tempat wisata, sekolah, perkantoran dan sejumlah pasar sebagai pisat aktivitas perekonomian masyarakat.

Selain itu, dengan adanya operasional Trans Jateng, diharapkan akan semakin memudahkan mereka yang akan pergi ke Juwangi atau ke Demak. "Karena pada rute tersebut ada titik-titik integrasi dengan angkutan umum lainnya di terminal Godong.

Di sisi lain, beroperasinya Trans Jateng Semarang-Grobogan diharapkan juga bisa menggaet masyarakat yang awalnya menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan layanan Trans Jateng. Apalagi tarifnya juga cukup bersaing, hanya Rp 2.000 untuk buruh, pelajar dan veteran. Sementara tarif untuk masyarakat umum hanya Rp 4.000 untuk sekali jalan. 

"Dengan tarif yang murah, diharapkan masyarakat dapat menghemat biaya transportasi. Sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya," lanjut Lambang.

Sebelumnya, layanan Trans Jateng diluncurkan kali pertama oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 2017. Hingga saat ini sudah ada lima rute yang telah melayani warga. Kelima rute itu adalah Semarang-Bawen (Kabupaten Semarang), Semarang-Kendal (Kabupaten Kendal), Purwokerto-Purbalingga, Kutoarjo-Borobudur, Surakarta-Sangiran-Sumberlawang. Penambahan rute Semarang-Grobogan (Penggaron-Gubug) akan menjadi rute ke enam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement