Kamis 26 Aug 2021 16:29 WIB

Antrean Vaksin Kedua di Banjarmasin Lima Kali Stok

Banjarmasin hanya terima tambahan 4.400 dosis vaksin Covid-19.

Pengunjung menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19 untuk syarat memasuki pusat perbelanjaan di Duta Mall, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (25/8/2021). Dinkes Banjarmasin mengaku stok vaksin yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah warga yang mengantre untuk divaksin.
Foto: Antara/Makna Zaezar
Pengunjung menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19 untuk syarat memasuki pusat perbelanjaan di Duta Mall, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (25/8/2021). Dinkes Banjarmasin mengaku stok vaksin yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah warga yang mengantre untuk divaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Antrean vaksinasi Covid-19 untuk dosis kedua di Kota Banjarmasin mencapai 25 ribu. Panjangnya antrean dosis kedua tidak sebanding dengan stok vaksin yang ada.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Machli Riyadi, mengatakan saat ini Banjarmasin hanya mendapat tambahan stok vaksin 4.440 dosis. "Jadi masih sangat kurang lagi ini, tapi kita tetap optimis pelaksaannya akan bisa maksimal," ucapnya, Kamis (26/8).

Baca Juga

Machli Riyadi menyampaikan, jumlah orang yang sudah mendapat vaksin pertama dalam beberapa minggu tadi 62 ribu, dengan digencarkannya program vaksinasi hingga tinggal 25 ribu. "Yang kita vaksin ini kan ada yang pertama, ada yang untuk kedua kalinya, vaksinnya sama jenis Sinovac yang lebih banyak," tuturnya.

Tambahan vaksin Sinovac dari pemerintah pusat akan diperuntukkan bagi vaksinasi dosis pertama dan kedua. "Karena stok baru dapat 4.440 dosis itu kita bagi kesebanyak 26 puskesmas, silakan warga yang belum divaksin atau yang dijadwalkan waktunya vaksin kedua, datang ke puskesmas-puskesmas terdekat," papar Machli Riyadi.

Sebagaimana disampaikan dia sebelumnya, jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 di Kota Banjarmasin ini mencapai 300 ribu orang. "Memang masih jauh dari capaian target untuk saat ini, kita mau lebih cepat, tapi stok vaksin terbatas, itu juga jadi problem," ujarnya.

Da menyampaikan, antusias masyarakat untuk bervaksin sudah mulai tinggi, pasalnya banyak yang sadar untuk membentengi diri dari penularan virus ini. Apalagi, ujar dia, pada masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang sudah berjalan lima pekan ini di mana sebagian sektor mengharuskan surat vaksin.

"Jadi ramai lah orang mau bervaksin," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement