REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan Pemerintah Kota Bandung masih belum mendapatkan informasi terkait tanggal pasti dimulainya pendistribusian vaksin Covid-19 buatan Indonesia, Indovac. Kosongnya stok vaksin Covid-19 di Kota Bandung, kata dia, membuat pendistribusian vaksin Indovac menjadi semakin dinantikan.
“Kami belum mendapat petunjuk resmi dari Kemenkes, terkait tata cara maupun informasi kapan akan didistribusikan, itu belum,” kata Anhar saat dihubungi Republika, Ahad (16/10/2022). “Jadi kami masih menunggu untuk vaksin Indovac.”
Namun di tengah penantian yang tak pasti, Pemerintah Kota Bandung seolah mendapatkan durian jatuh dengan datangnya hibah 400 dosis vaksin Covid-19 jenis Pfizer dari i Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) III Siliwangi. Dengan terisinya kembali stok vaksin Covid-19 di Kota Bandung, Anhar memastikan vaksinasi dapat kembali digelar.
“Rencananya kami akan melaksanakan vaksinasi, kalau tidak ada halangan, itu Selasa atau Rabu besok di Sentra Vaksinasi Dinkes di Taman Dewi Sartika,” kata Anhar.
Dia menjelaskan, masyarakat yang ingin divaksin perlu mendaftarkan diri melalui tautan pendaftaran yang akan diunggah melalui Instagram Dinas Kesehatan Kota Bandung pada Senin (17/10/2022) besok. Pendaftaran berbasis aplikasi ini, kata Anhar, dilakukan untuk mengantisipasi membeludaknya antrian vaksinasi.
“Karena kami memprediksikan peminat akan membeludak, mungkin karena sempat lama habis, jadi nanti diprediksikan akan banyak yang datang,” kata Anhar.
Anhar mengatakan, vaksinasi ini kemungkinan hanya akan dilaksanakan selama satu hari. Namun jika stok vaksin masih tersisa, maka bisa jadi akan diperpanjang menjadi dua hari. “Atau diberikan ke puskesmas Balai Kota Bandung yang gampang diakses oleh masyarakat,” sambungnya.
Saat ditanya mengenai kesiapan Dinkes untuk menghadapi membeludaknya peserta vaksinasi, Anhar menegaskan bahwa Dinkes Kota Bandung telah beberapa kali menggelar vaksinasi yang diikuti oleh ribuan orang. Dia juga memastikan bahwa pemberian 400 dosis vaksin dalam satu hari bukanlah sesuatu yang istimewa.
“Ini akan difokuskan ke booster ya, tapi kalau ada yang minta dosis satu atau dua juga tetap kita layani,” kata dia.
“400 orang yang sudah mendaftar dipastikan akan mendapatkan jatah vaksin, kecuali tidak memenuhi syarat klinis, karena kita pasti screening dulu,” tegas Anhar.
Anhar mengatakan, sejak 9 Oktober lalu, pelaksanaan vaksinasi di Kota Bandung telah sepenuhnya terhenti, termasuk di puskesmas-puskesmas. Ini disebabkan kosongnya stok vaksin Covid-19. Kondisi ini membuat capaian vaksinasi Kota Bandung tersendat, khususnya vaksin dosis ketiga (booster) yang hingga saat ini masih belum bergeser dari 50 persen.
“(Habis) dari seminggu kemarin, kira-kira tanggal 9 Oktober kemarin. Kalau tanggal 7-nya masih ada beberapa puskesmas yang punya stok vaksin meski sedikit, terus ke sininya sudah benar-benar habis,” jelasnya.