REPUBLIKA.CO.ID, Bau menyengat yang berasal dari gorong-gorong pada area pedestrian di Jalan Dr Djunjunan-Jalan Babakan Jeruk, Kota Bandung, seketika terhirup saat melintasi di jalur tersebut. Air selokan mengalir kecil pada area gorong-gorong yang gelap.
Gorong-gorong yang memiliki ketinggian 1,5 meter dengan lebar 80 Sentimeter, sempat ditinggali oleh seorang pria yang berprofesi sebagai pemulung. Luas area gorong-gorong yang dimanfaatkan sebagai tempat tidur, sepanjang 4 meter.
Di area tersebut, ditemukan beberapa kayu penyangga untuk menyimpan kasur dan terhindar dari air selokan. Terdapat toples yang dimanfaatkan untuk menyimpan lilin sebagai penerangan.
"Kronologisnya ada normalisasi saluran di bawah jembatan, ada terpal bantal yang sepertinya digunakan untuk istirahat. Kalau di sini gorong-gorong tempat tidur dengan diperkuat kayu dasarnya. Ada kasur dua, bantal empat dan guling satu," ujar Nana Rohana, Koordinator Lapangan UPT Bojonegara saat ditemui di lokasi, Rabu (25/8).
Ia melanjutkan, terdapat terpal yang diikat di dalam gorong-gorong yang dimanfaatkan untuk menutupi atap agar terhindar dari debu dan kotoran. Terdapat pula beberapa toples yang digunakan untuk lampu penerangan dan garam.
Baca juga : Dua Copet di Lift Mal Ditangkap Setelah Ratusan Kali Beraksi
"Dia sengaja bikin sendiri (lampu), terus buat jemuran," katanya. Nana mengatakan, pihaknya juga menemukan asesoris seperti kacamata dan kalung. Ketinggian tempat tidur yang dibuat di dalam gorong-gorong setengahnya dari tinggi gorong-gorong.
"Dia bikin bangku dari kayu, ketinggiannya setengah dari ketinggian gorong-gorong untuk menghindari air," katanya. Ia mengaku, kaget dengan temuan gorong-gorong dijadikan tempat tinggal.
"Kalau menemukan kaya begini baru sekali. Kaget soalnya gini dengan keadaan seperti ini bisa membahayakan diri. Ini titik banjir kalau hujan," katanya.
Nana memperkirakan, pemulung yang tinggal di sana terlebih dulu kabur setelah mengetahui petugas sedang membersihkan gorong-gorong.
Salah seorang pemulung, Mimin (66 tahun) yang sehari-hari memulung di kawasan tersebut mengaku, tidak terlalu mengenal sosok pria yang tinggal di gorong-gorong itu, sebab jarang berinteraksi. Namun, dia mendengar informasi bahwa pria itu berasal dari pulau seberang.
"Ibu di sini (mulung) udah tiga tahun, biasanya di tempat lain. Jarang nanya soalnya takut, suka ngelem (mabuk)," katanya.
Dia mengetahui, jika di dalam gorong-gorong tersebut ditinggali seorang pria yang kurang lebih berusia 40 tahun. "Kegiatan Aa-nya itu mulung terus sok tidur di tempat itu (gorong-gorong," katanya. Dia juga mengaku tidak mengetahui sejak kapan pria itu tinggal di sana, namun yang pasti sudah ada disana. "Tiap pagi-pagi (pria itu) keluar sebentar keliling (mulung) kembali lagi ke gorong-gorong. Sore juga begitu. Tiap hari lihat begitu pakai celana pendek," katanya.
Baca juga : Satgas: Laju Penularan Covid-19 Turun Secara Konsisten
Pasca-ditemukan 'tempat tinggal' di salah satu gorong-gorong yang berada di Jalan Dr Djunjunan, Wali Kota Bandung, Oded M Danial langsung meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mengecek seluruh gorong-gorong yang ada. "Saya minta ke dinas sosial dan PU turun ke lapangan. Minta mengecek gorong-gorong lainnya barangkali ada yang lain," ujarnya, Rabu (25/8).
Oded juga sudah meminta Dinas Sosial untuk menelusuri pemilik barang-barang tersebut. Apabila yang bersangkutan merupakan orang Kota Bandung, maka akan segera diurus dan dirawat dan jika asal luar Kota Bandung akan dikembalikan ke tempat tinggal asalnya.
"Saya ke dinas terkait dinsos untuk memperhatikan merekam terutama mengecek KTP Bandung atau bukan kalau KTP Bandung kita akan urus. Tapi, kalau bukan KTP Bandung kita akan kembalikan," ungkapnya.