Rabu 25 Aug 2021 16:31 WIB

Masyarakat Menginginkan Produk Ramah Lingkungan

Alasan utama masyarakat membeli produk ramah lingkungan ingin melestarikan bumi

Kesadaran terhadap kelestarian lingkungan sangat berdampak terhadap keinginan masyarakat membeli produk yang ramah lingkungan. (ilustrasi)
Foto: .
Kesadaran terhadap kelestarian lingkungan sangat berdampak terhadap keinginan masyarakat membeli produk yang ramah lingkungan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran terhadap kelestarian lingkungan sangat berdampak terhadap keinginan masyarakat membeli produk yang ramah lingkungan. Survei Katadata Insight Center (KIC) tentang Persepsi Konsumen Terhadap Produk Berkelanjutan menunjukkan secara umum masyarakat memiliki keinginan yang cukup besar untuk membeli produk ramah lingkungan. 

Masyarakat yakin produk itu lebih menguntungkan. Bahkan, beberapa dari anggota masyarakat bersedia membayar lebih tinggi untuk produk ramah lingkungan. Survei juga masih memperlihatkan bahwa dampak terhadap lingkungan dan kesehatan mulai  menjadi faktor bagi konsumen ketika membeli produk baru. Dari hasil survei, sebanyak 20,3 persen konsumen mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan ketika membeli suatu produk baru. 

Survei yang dilakukan secara daring pada 30 Juli – 1 Agustus 2021 ini dilaksanakan dalam rangka kegiatan Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2021, yang bertujuan untuk membahas masalah serta solusi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Responden dalam survei ini sebanyak 3.631 orang dalam rentang usia 17-60 tahun.

Survei yang dirilis Selasa (24/8) juga menemukan sebanyak 62,9 peren pernah membeli produk berkelanjutan atau ramah lingkungan selama satu tahun terakhir. Alasan utama tertinggi masyarakat dalam membeli produk ramah lingkungan adalah ingin melestarikan bumi, yakni sebesar 60,5 persen.  

Sedang sebanyak 51,1 persen beralasan karena merasa suka/puas dengan menggunakan produk ramah lingkungan. Survei ini menunjukkan sebanyak 62,9 persen masyarakat pernah membeli produk berkelanjutan/ramah lingkungan. Bagi mereka, syarat utama untuk menjadi produk berkelanjutan adalah produk yang ramah lingkungan dari produksi, bahan baku, sampai kemasan.

Berdasarkan hasil survei KIC itu pula, Aqua disebut air minum dalam kemasan yang paling diingat masyarakat sebagai produk ramah lingkungan. Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengatakan hasil survei ini menunjukkan upaya perusahaan menjaga keseimbangan antara kegiatan bisnis dan sosial serta lingkungan, mendapat apresiasi dari konsumen. "Danone senantiasa menjaga agar kegiatan usahanya tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/8).

Kegiatan menjaga lingkungan dilakukan melalui beragam upaya mulai dari menjaga sumber air, daerah aliran sungai, pengurangan emisi karbon hingga gerakan Bijak Berplastik melalui edukasi, inovasi dan daur ulang sampah plastik. 

Menurut Survei KIC, dalam satu tahun terakhir, jenis produk berkelanjutan/ramah lingkungan yang paling sering dibeli masyarakat adalah makanan (56,7 persen). Disusul produk rumah tangga lainnya (47,8 persen) dan pakaian (37,4 persen). 

Faktor utama konsumen dalam membeli produk baru masih terkait dengan kebutuhan atau kegunaannya. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh 82,7 persen konsumen. Pertimbangan harga masih menjadi urutan teratas bagi konsumen ketika membeli produk baru, yang diikuti pertimbangan kualitas dan rasa.

Selain itu, ada 8,7 persen konsumen yang mempertimbangkan estetika ketika membeli produk baru. Sebanyak 7,8 persen konsumen mempertimbangkan apakah produk tersebut buatan dalam atau luar negeri ketika membelinya. Sedangkan, 0,3 persen konsumen punya pertimbangan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement