Sabtu 21 Aug 2021 12:30 WIB

KBRI Kabul Dipindahkan ke Islamabad

Satu Kuasa Usaha Sementara dan tiga home staff menjalankan misi Kabul dari Islamabad

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan berjalan menuju pesawat untuk memeriksa kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (21/8/2021) dini hari. Pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi 26 WNI untuk keluar dari Afghanistan termasuk staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Petugas kesehatan berjalan menuju pesawat untuk memeriksa kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (21/8/2021) dini hari. Pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi 26 WNI untuk keluar dari Afghanistan termasuk staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi mengatakan untuk sementara operasi KBRI Kabul dilakukan dari Islamabad, Pakistan. Keputusan ini diambil dari melihat proses evakuasi yang mengalami perkembangan.

"Semula kita merencanakan untuk tetap melakukan misi KBRI Kabul dengan tim kecil atau tim esensial yang terbatas," ujar Retno melalui siaran pers resmi yang diterima Republika, Sabtu (21/8).

Baca Juga

Retno menyatakan Satu Kuasa Usaha Sementara dan tiga home staff akan menjalankan misi Kabul dari Islamabad. Tim kecil ini akan terus melakukan asesmen situasi Afghanistan setiap hari dan menentukan langkah selanjutnya.

Pemerintah Indonesia telah berhasil memulangkan WNI sebanyak 26 orang dengan lima warga negara Filipina dan dua orang warga negara Afghanistan. Pesawat militer TNI AU mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Sabtu (21/8) pagi.

Retno menyatakan proses evakuasi warga negara Indonesia dari Afghanistan dilakukan penuh kehati-hatian melihat banyak perubahan dalam prosesnya. "Semua evacuee dan seluruh anggota tim evakuasi akan langsung menjalani protokol kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri," ujar Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement