REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu mengingatkan pemerintah untuk juga memperhatikan pentingnya pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Bukan hanya memprioritaskan pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol.
"Membangun Indonesia bukan hanya sekadar membangun jalan tol, gedung, bandara, dan pelabuhan. Pembangunan tidak bisa direduksi dengan pembangunan fisik, infrastruktur semata. Justru yang paling utama adalah membangun kualitas dan kapasitas manusianya," ujar Syaikhu dalam pidato kebangsaan perayaan 50 tahun Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Jumat (20/8).
Pembangunan infrastruktur di banyak daerah memang perlu dilakukan, tapi hal itu untuk menopang pergerakan manusia. Keduanya harus dibangun beriringan dengan memprioritaskan pembanguna sumber daya manusia.
"Kita harus mengubah paradigma pembangunan, dari pembangunan berorientasi ekonomi, menjadi pembangunan berorientasi manusia. Perekonomian nasional akan tumbuh lebih tinggi jika Indonesia mampu menciptakan SDM-SDM unggul," ujar Syaikhu.
Di samping itu, Indonesia disebutnya bukan merupakan negara totalitarian. Di mana pemerintah melampaui batas kewenangan dengan merampas hak rakyat, hanya demi tercipta stabilitas politik dan keamanan.
"Tujuan sejati pembangunan nasional Indonesia haruslah berlandaskan membangun kualitas manusia, bukan sekedar membangun infrastruktur di setiap wilayah," ujar Syaikhu.