Rabu 18 Aug 2021 20:34 WIB

Bamusi PDIP Dorong Tokoh Agama Bangun Narasi Positif

Tokoh agama dipercaya umat terkait informasi Covid-19.

PP Bamusi, menggelar webinar kebangsaan lintas agama, dengan mengangkat tema,
Foto: istimewa/tangkapan layar
PP Bamusi, menggelar webinar kebangsaan lintas agama, dengan mengangkat tema,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Baitul Muslimin (PP Bamusi) yang merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan, berharap tokoh agama membangun narasi positif melawan pandemi Covid-19.

PP Bamusi, Rabu (18/8) menggelar webinar kebangsaan lintas agama, denganmengangkat tema, 'Posisi Sentral Pemuka Agama dalam Mendorong Umat Menyukseskan Penanggulangan Pandemi Covid’. Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

Webinar yang dibuka Dr. Ahmad Basarah, mewakili Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menghadirkan Keynote Speech  Menteri Agama RI KH. Yaqut Cholil Qoumas. Hadir juga perwakilan lintas agama sebagai nara sumber, di antaranya Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini; Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof . Dr. H. Syafiq A. Mughni.

Pembicara lainnya, Sekretaris PGI, Pdt. Jacklecyn F. Manuputty; Sekretaris Komisi HAK KWI, Romo Agustinus Heri Wibowo; Ketua Umum DPP WALUBI, Hartati Murdaya; Ketua Umum PP MATAKIN, Xs. Budi S. Tanuwibowo;  Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa PHDI, Drs. I Nyoman Udayana Sangging, SH, MH.

Ketua Umum DPP Bamusi, Hamka Haq mengatakan, webinar ini untuk meningkatkan kegotong-royongan masyarakat. Diharapkan pemuka-pemuka agama dapat meng-counter isu provokatif yang dapat membuat perpecahan dan pemisahan antara pemerintah dan rakyat.

Hamka mengatakan terinspirasi para pendiri bangsa, untuk dapat menegakan solidaritas sesama warga bangsa untuk keluar dari penjajahan pandemi covid-19. "Hal yang paling konkrit kita lakukan adalah menggalang persatuan demi membantu pemerintah untuk dapat keluar pandemi ini,” kata Hamka, dalam diskusi yang dipandu oleh moderator Wakil Sekretaris Umum PP Bamusi, Rahmat Sahid.

Sementara Ahmad Basarah, mengatakan, setiap pemuka agama harus turut serta menyatukan dan menyadarkan setiap umatnya, untuk bergerak bersama membantu pemerintah keluar dari pandemi covid-19.

Basarah mencontohkan spirit para founding fathers yang berjuang melawan penjajah demi kemerdekaan Indonesia.  “Spirit yang harus terus melekat dalam diri setiap anak bangsa adalah berjuang tanpa terbentur sekat perbedaan, hal ini bisa dimaknai dalam tataran praktik bernegara melalui pewarisan nilai gotong-royong yang digaungkan oleh Bung Karno dalam penggalian idenya di dalam butir-butir Pancasila,” papar dia.

Senada dengan Basarah, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas  mengungkapkan, semangat gotong-royong, kebangsaan dan nasionalisme adalah spirit dasar untuk berjuang melawan pandemi Covid-19.

“Hal yang perlu dilakukan adalah kesadaran dari para pemuka atau tokoh agama untuk mengedukasi umatnya,” kata Yaqut.

Dipaparkannya, dalam rilis survei Litbang Kementerian Agama,  para tokoh agama merupakan sumber yang paling dipercaya oleh masyarakat, terkait informasi yang berkenaan dengan pandemi covid-19.  Sehingga tokoh agama merupakan peran sentral dalam membangun narasi positif dan kesadaran masyarakat.

“Tokoh agama menjadi teladan untuk mengedukasi masyarakat agar dapat mengkonter isu-isu miring atau hoaks, yang dapat merugikan umat, bangsa dan Negara,” katanya.

Sementara, Helmy Faishal mengatakan masih banyak umat dan warga negara yang belum mempercayai adanya pandemi Covid-19. Di sisi lain, adanya informasi yang menyesatkan yang memposisikan pemerintah sebagai anti-islam, akibat dari pembatasan sosial.

"Padahal, pemerintah sedang berusaha untuk menyelamatkan segenap warganya,” papar Sekjen PB NU tersebut. 

Syafiq Mughni  dalam perspektif Muhammadiyah menilai, tha’un atau pandemi sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad, dan terjadi bekali-kali di dunia. Dalam sejarah pandemi, dampak dari tha’un yang pernah terjadi pada 1345 menghantam Eropa, Timur Tengah, Asia Tengah berasal dari Mongolia dengan merenggut 25 juta nyawa.

Saat ini yang perlu dilakukan, menurut Syafiq, adalah meningkatkan pemahaman agama, pendekatan ilmu pengetahuan, budaya: tingkat disiplin masyarakat, dan mengcounter isu-isu hoaks dan teori konspirasi.

Pemuka agama Hindu Nyoman Udayana Sangging, menjelaskan, dalam hal gerakan melawan pandemi, pemuka agama Hindu telah.....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement