Selasa 17 Aug 2021 19:53 WIB

Kepatuhan Memakai Masker di Desa Kelurahan Masih Rendah

Wiku: Banyak Desa Kelurahan yang Kepatuhan Memakai Masker Masih Rendah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas satpol PP membantu memasangkan masker kepada pengendara roda dua yang akan menuju ke Desa Berkah di Pos Penyekatan Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Kamis (12/8/2021). Penyekatan oleh tim gabungan Satgas COVID-19 Kabupaten Muarojambi yang di antaranya mensyaratkan kepemilikan surat atau kartu vaksin dan hasil tes usap negatif COVID-19 bagi warga luar daerah itu bertujuan mengendalikan mobilitas warga untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Petugas satpol PP membantu memasangkan masker kepada pengendara roda dua yang akan menuju ke Desa Berkah di Pos Penyekatan Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Kamis (12/8/2021). Penyekatan oleh tim gabungan Satgas COVID-19 Kabupaten Muarojambi yang di antaranya mensyaratkan kepemilikan surat atau kartu vaksin dan hasil tes usap negatif COVID-19 bagi warga luar daerah itu bertujuan mengendalikan mobilitas warga untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan kepatuhan protokol kesehatan adalah modal utama untuk mencapai merdeka COVID-19. Wiku mengatakan, tidak ada cara yang lebih efektif dan paling mudah dibandingkan dalam memakai masker dan menjaga jarak.

Wiku menyampaikan demikian lantaran masih banyak desa dan kelurahan yang kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih rendah.

 

"Berdasarkan data per 15 Agustus, saat ini masih ada sebanyak 25,59 persen desa atau kelurahan dengan kepatuhan masker yang rendah. Serta ada 26,21 persen desa atau kelurahan di Indonesia dengan kepatuhan menjaga jarak yang rendah," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (17/8).

 

Wiku menjelaskan, data kepatuhan tersebut juga belum sepenuhnya menggambarkan kondisi di lapangan. Ini karena dari 34 provinsi di Indonesia hanya empat provinsi yang lebih dari 50 persen desa atau kelurahannya melaporkan kepatuhan protokol kesehatan.

 

Bahkan, kata Wiku, sebanyak 11 provinsi atau kurang dari 10 persen desa atau kelurahannya yang sudah melapor. Karena itu, ia menekankan pentingnya kepatuhan protokol kesehatan.

 

"Hal ini penting untuk segera diperbaiki agar modal kita semakin kuat dalam menuju merdeka COVID-19," kata Wiku.

 

Wiku menyebut dalam mencapai tujuan merdeka COVID-19 ini perlu setidaknya tiga modal utama yg membutuhkan penguatan secara terus menerus, yakni kepatuhan protokol kesehatan, penguatan kebijakan dan koordinasi, dan kesiapan fasilitas kesehatan.

 

Wiku optimistis merdeka COVID-19 akan terwujud dengan ketiga modal tersebut apabila dilaksanakan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah secara disiplin dan konsisten.

 

"Dengan terus menguatkan dan meningkatkannya maka bukan tidak mungkin kita akan mencapai titik di mana kita merdeka COVID-19, yaitu merdeka untuk melakukan aktivitas dan produktif seperti sedia kala dengan tetap aman dari bahaya tertular COVID-19," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement