Senin 16 Aug 2021 18:35 WIB

Pandemi Covid-19 di Depok, 870 Anak Kehilangan Orang Tua

Pada hari ini, Wali Kota Depok memberikan santunan untuk yatim piatu korban Covid-19.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andri Saubani
Sejumlah anak umur 12 hingga 17 tahun antre untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di sentra vaksinasi gratis swadaya Perumahan Maharaja dengan TNI - Polri di Depok, Jawa barat, Ahad (25/7). Sebanyak 807 anak di Depok dilaporkan kehilangan orang tua akibat pandemi Covid-19. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah anak umur 12 hingga 17 tahun antre untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di sentra vaksinasi gratis swadaya Perumahan Maharaja dengan TNI - Polri di Depok, Jawa barat, Ahad (25/7). Sebanyak 807 anak di Depok dilaporkan kehilangan orang tua akibat pandemi Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok menyampaikan informasi perkembangan penanganan Covid-19. Berdasarkan data, sebanyak 870 anak di Kota Depok kehilangan orang tua akibat meninggal terpapar Covid-19.

"Ada sekitar 870 anak yang jadi yatim piatu yang memang bapak atau ibunya meninggal dunia atau kedua orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19. Ini yang menjadi perhatian kita juga," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan bantuan sembako kepada anak-anak yatim piatu dan veteran di Jalan Kebembem V, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Senin (16/8).

Baca Juga

Menurut Idris, pemberian bantuan kali ini merupakan rangkaian dari program 'Depok Sedekah Bersama' yang bersumber dari iuran para ASN. Selain kepada anak yatim-piatu, bantuan diberikan kepada seribu veteran di Depok.

"Masih rangkaian Depok sedekah bersama. Sasaran kali ini kalau yang sebelumnya yang terdampak Covid-19 di komunitas sopir dari komunitas macam macam ya ada. Kalau ini memang warga Kota Depok yang ditinggal oleh orang tuanya karena Covid-19 dan pemberian sembako kepada veteran karena ini event-nya momen 17 Agustus kita juga memberikan perhatian kepada mereka. Sekitar 1.000-an lebih sih ada kalau per orang jiwa ya," jelasnya.

Idris melanjutkan, bantuan sembako kepada warganya yang menjalankan isolasi mandiri (isoman) masih terus berjalan. Bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Kalau bantuan dari APBD yang sudah ada, dasar hukum kuatnya adalah untuk isoman. Itu sudah dan berjalan terus sejak awal 2020 sampai sekarang," tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya saat ini juga sedang menunggu bansos dari Pemerintah Pusat. Nantinya bansos tersebut akan diberikan kepada warganya yang terkena dampak Covid-19 namun belum terdata menerima bantuan.

"Kami juga masih menunggu bansos-bansos yang dari pemerintah provinsi, kalau sudah selesai kita akan sisir warga yang terdampak yang belum mendapat bantuan," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement