Senin 16 Aug 2021 06:54 WIB

Ini Kecamatan di Depok dengan Kasus Sembuh Terbanyak

Kecamatan Tapos mencatat kasus sembuh tertinggi dengan 12.489 kasus.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kesehatan melakukan simulasi suntik vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Petugas kesehatan melakukan simulasi suntik vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok per 14 Agustus 2021, terdapat beberapa kecamatan yang terus mencatatkan angka kesembuhan tertinggi. Pertama, Kecamatan Tapos dengan 12.489 kasus sembuh, 535 kasus konfirmasi aktif, dan 270 kasus meninggal.

"Kedua, Kecamatan Cimanggis 12.197 kasus sembuh, 493 kasus konfirmasi aktif, dan 286 kasus meninggal. Ketiga, Kecamatan Sukmajaya 11.297 kasus sembuh, 592 kasus konfirmasi aktif, dan 238 kasus meninggal," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Ahad (15/8).

Lalu, Kecamatan Beji 10.247 kasus sembuh, 340 kasus konfirmasi aktif, dan 206 kasus meninggal. Kelima, Kecamatan Cilodong 9.244 kasus sembuh, 354 kasus konfirmasi aktif, dan 172 kasus meninggal.

Keenam, Kecamatan Pancoran Mas 8.815 kasus sembuh, 638 kasus konfirmasi aktif, dan 208 kasus meninggal. Ketujuh, Kecamatan Sawangan 7.201 kasus sembuh, 393 kasus konfirmasi aktif,  dan 114 kasus meninggal.

Kedelapan, Kecamatan Bojongsari 6.921 kasus sembuh, 363 kasus konfirmasi aktif, dan 152 kasus meninggal. Kesembilan, Kecamatan Limo 5.695 kasus sembuh, 367 kasus konfirmasi aktif, dan 125 kasus meninggal.

Kesepuluh, Kecamatan Cipayung 5.634 kasus sembuh, 460 kasus konfirmasi aktif, dan 104 meninggal. Terakhir, Kecamatan Cinere 3.615 kasus sembuh, 94 kasus konfirmasi aktif, dan 60 kasus meninggal.

"Dalam upaya memutus mata rantai Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan 6M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilisasi dan menghindari makan bersama. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan menjaga pola makan, berolahraga dan istirahat yang cukup," pungkas Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement