Ahad 15 Aug 2021 12:35 WIB

Anies Ibaratkan Vaksin Covid-19 Seperti Helm

Meski telah mendapatkan vaksin Covid-19, masyarakat tetap harus taat dan disiplin

Rep: Flori Sidebang/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga di Aula A.H Nasution Masjid Cut Meutia, Jakarta, Sabtu (14/8). Bank Syariah Indonesia berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan Dewan Masjid Indonesia menggelar vaksinasi COVID-19 dari masjid ke masjid sebagai upaya membantu mempercepat target vaksinasi pemerintah secara maksimal, terutama pada wilayah-wilayah padat penduduk yang tidak tersentuh sentra vaksinasi.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga di Aula A.H Nasution Masjid Cut Meutia, Jakarta, Sabtu (14/8). Bank Syariah Indonesia berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan Dewan Masjid Indonesia menggelar vaksinasi COVID-19 dari masjid ke masjid sebagai upaya membantu mempercepat target vaksinasi pemerintah secara maksimal, terutama pada wilayah-wilayah padat penduduk yang tidak tersentuh sentra vaksinasi.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menjelaskan tentang pentingnya mengikuti vaksinasi Covid-19. Ia menyebut, bila masyarakat telah menerima vaksin, maka dapat mengurangi risiko berat yang dialami jika terpapar virus corona. 

"Jika kita sudah dapatkan vaksin, kalaupun terpapar, gejala ringan atau OTG. Maka kenapa kita perlu vaksinasi, bukan sukseskan program pemerintah saja, tapi melindungi diri dan keluarga kita agar kalau terpapar risiko kecil," kata Anies di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (15/8).

Anies mengibaratkan manfaat vaksinasi seperti menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor. Dia mengatakan, pengendara motor yang mengenakan dan tidak mengenakan helm tetap memiliki risiko terlibat kecelakaan lalu lintas. 

Namun, jelas dia, risiko yang dialami  pengendara tanpa helm akan lebih besar dibandingkan dengan pengendara yang menggunakan helm. Ia menuturkan, hal serupa pun terjadi pada orang yang belum menerima vaksinasi.  "Jadi seperti vaksin, kalaupun sudah vaksin masih bisa tertular, tapi kalaupun tertular bisa OTG atau gejala ringan," jelas dia. 

Karena itu pihaknya terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi di DKI Jakarta. Ia mengungkapkan, hingga Ahad pagi, total masyarakat yang sudah divaksin sebanyak 9,2 juta orang. Bahkan ia menyebut, setiap hari bisa sampai 200 ribu warga yang divaksin. "Di Jakarta tetap genjot vaksinasi. Jadi kami ingin semua terlindungi. Ajak keluarga divaksin supaya tidak jadi parah," ujarnya. 

Anies kembali mengingatkan, meski telah mendapatkan vaksin Covid-19, masyarakat tetap harus taat dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga mengurangi potensi tertular virus corona.  "Jaga jarak utama, sudah vaksin, protokol kesehatan tetap diikuti, sehingga kita terhindar risiko penularan," tutur dia. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement