REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Jumat (13/8), membenarkan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa provinsi salah satunya di Sumatra Utara.
"Benar ada penangkapan teroris di Sumatra Utara," kata Ramadhan saat dikonfirmasi di Jakarta. Selain di Sumatra Utara, Tim Densus 88 Antiteror juga menangkap terduga teroris di wilayah Purwokerto, Jawa Tengah, namun Ramadhan tidak merincikannya.
Menurut dia, saat ini Tim Densus 88 Polri masih bergerak melakukan penangkapan secara berkelanjutan di sejumlah provinsi.
"Yang bisa kami sampaikan hanya penangkapan di Sumatra Utara saja, karena Densus masih melakukan penangkapan secara kontinyu, sampai kapan masih banyak dan tidak boleh mengatakan jumlah maupun jaringannya," kata Ramadhan.
Ramadhan menyebutkan, penangkapan ini dalam rangka operasi pencegahan dan penindakan terorisme yang dilakukan Densus 88 sejak Januari 2021.
Dia juga menyampaikan, bahwa operasi penangkapan terduga teroris tersebut berlangsung lebih dari dua lokasi.
"Operasi sampai sekarang masih berlanjut ya. Nanti Senin (16/8) keterangan resminya akan kami sampaikan," kata Ramadhan.
Sebagai catatan, sejak Januari hingga Maret 2021, Tim Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 94 terduga teroris di sejumlah provinsi.
Pada Januari 2021 ditangkap sebanyak 20 orang terduga teroris di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, 22 orang ditangkap di wilayah Jawa Timur selama periode Februari-Maret 2021.Setelah penangkapan di Jawa Timur, Tim Densus 88 Antiteror mengembangkan penyelidikan ke wilayah Sumatra Barat, ditangkap enam terduga, lalu Sumatra Utara sebanyak 18 orang terduga, termasuk dua orang di wilayah Jakarta.
Penangkapan terduga teroris di Makassar kembali berlanjut setelah aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, sebanyak tujuh orang diamankan, lalu lima orang di Bima NTB.
Penangkapan juga dilakukan di wilayah Condet, Jakarta Timur, dan Bekasi, Jawa Barat, jumlahnya empat orang.
Satu terduga ditangkap di wilayah Cirende, Tangerang Selatan. Dari 94 orang terduga teroris itu, 90 orang terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiah (JI).
Sedangkan empat terduga teroris yang ditangkap di wilayah hukum Polda Metro Jaya belum diketahui kelompoknya.